Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
BOCORAN KOMNAS HAM Jarak Tembak Tewasnya Brigadir J, Benar Ditembak? Dianiaya? atau . . .
Rasa penasaran keluarga dan publik, bahkan Presiden Jokowi hingga kini belum terjawab.Apakah Brigadir J tewas karena ditembak atau dianiaya terlebih
TRIBUN-MEDAN.com - Belum banyak yang bisa dipaparkan Komnas HAM terkait tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Rasa penasaran keluarga dan publik, bahkan Presiden Jokowi hingga kini belum terjawab.
Apakah Brigadir J tewas karena ditembak atau dianiaya terlebih dahulu?
Perkembangan terkini pada hari ini, Selasa 26 Juli 2022, Komnas HAM menjelaskan terkait hasil pemeriksaan sementara soal luka yang dialami oleh Brigadir J.
Baca juga: Pengacara Kantongi Nama Orang Mengancam Brigadir J yang Juga Sesama Ajudan, tapi Bukan Bharada E!

Dalam hasil pemeriksaan itu, Komnas HAM juga melihat adanya karakteristik jarak tembak yang dialami oleh Brigadir J.
"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," kata Komisioner Komnas HAM Chairul Anam saat ditemui awak media di Kantor Komnas HAM, Selasa (26/6/2022).
Tak hanya itu, Anam juga menjelaskan terkait dengan jumlah luka yang berbeda antara luka masuk dan luka ke luar.
Baca juga: TIBA di Komnas HAM Bharada E Paling Dicari, Ajudan Irjen Ferdy Sambo Jalani Pemeriksaan

Kata Anam, perbedaan itu disebabkan karena masih adanya sejumlah peluru yang bersarang di dalam tubuh Brigadir J.
"Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh. Sehingga jumlahnya berbeda," kata Anam.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan mengungkap hasil temuan terkait kasus penembakan Brigadir J atau Yoshua di rumah Kadiv Propam non-aktif Irjen Pol. Ferdy Sambo.
Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan pengungkapan hasil itu menunggu hasil ekshumasi atau autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.
“Sebenarnya kami juga bisa langsung tarik titik-titik kesimpulan namun demikian kalau masih ada proses ekshumasi,” kata Choirul Anam dalam konferensi pers seusai pertemuan dengan tim Forensik Polri di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).
“Kami tunggu proses ekshumasi dan kita akan datang saat proses ekshumasi nanti," ujarnya menambahkan.
Anam menjelaskan Komnas HAM telah mendapat banyak keterangan mengenai luka dalam kasus baku tembak di Rumah Dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kata dia, keterangan terkait luka itu sudah dicocokkan secara imparsial atau setara.
“Di samping kami dapat dari keluarga kami juga dapat dari pendalaman ahli, kami juga dapat dari Dokkes. Soal luka secara proses imparsial sudah kami lalui. Kecuali ada info lain dan kita tunggu juga hasil ekshumasi," kata Anam.
Lebih lanjut dia mengatakan kesimpulan yang telah didapat Komnas HAM belum bisa diungkap lantaran masih harus mengumpulkan data dan fakta secara komprehensif.
Artinya, sambung dia, Komnas HAM harus menuntaskan kumpulan fakta-fakta terkait kasus Brigadir J.
“Harus komprehensif, dari segi luka, ho, CCTV, sehingga kita melihat peristiwa jadi komprehensif. Sehingga luka ini begini begitu, bikin orang deg degan,” ucap Anam.
Ia pun menegaskan independensi Komnas HAM tidak akan terpengaruh dengan penyidikan pada kasus Brigadir J, meski ada perbedaan laporan kasus di Polda Metro Jaya dan Bareskrim.
“Tugas komnas ham membuat terang peristiwa ini. Kapan terjadi kematian, penembakan dan sebagainya,” kata Anam.
Keluarga Curiga Brigadir J Dianiaya
Sebagaimana diketahui, keluarga melihat banyak kejanggalan terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Sebut saja soal CCTV yang raib, banyaknya luka yang diduga sayatan di tubuh Brigadir, handphone hingga peretasan.
Keluarga menduga Brigadir J mengalami penganiayaan hingga meninggal.
Terkait kasus ini, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, laporannya yang dilayangkan ke Bareskrim Polri memasuki babak baru.
Baca juga: Pencopotan Irjen Ferdy Sambo Dinilai Telat, Polisi Ngotot Tolak Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

Belum Ada Tersangka
Hingga saat ini pihak kepolisian belum mengungkap siapa yang jadi tersangka yang menewaskan Brigadir J .
Diketahui bahwa kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J sudah memasuki hari ke-18
Pasalnya ditemukan luka janggal pada tubuh Brigadir J , seperti luka sayatan hingga luka serius di jari.
Pihak keluarga pun sudah melaporkan hal ini ke Bareskrim Polri atas dugaan pembunuhan berencana.
Autopsi Ulang
Tim kedokteran yang akan melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J telah mulai berangkat ke Jambi pada hari ini, Selasa (26/7/2022).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa tim tersebut nantinya bakal melakukan proses ekshumasi atau pembongkaran makam Brigadir J. Setelah itu, jenazah baru akan diautopsi di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi.
"Hari ini semua tim sudah berangkat ke Jambi," kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Penampilan Terbarunya Pamer Dada Jadi Sorotan, Netizen Langsung Soroti Kebohongan Nikita Mirzani
Baca juga: Terjawab Hasil Autopsi Brigadir J Hari Ini, Apa Reaksi Keluarga? Sempat Curiga Minta Autopsi Ulang
(Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com/Fransiskus Adhiyuda/Rizki Sandi Saputra/Tribunnews.com)
BOCORAN KOMNAS HAM Jarak Tembak Tewasnya Brigadir J, Benar Ditembak? Dianiaya? atau . . .