News Video

Dari 7 Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Hanya 6 Orang yang Hadir Diperiksa Komnas HAM

Dari tujuh orang ajudan Irjen Ferdy Sambo hanya enam orang yang hadir memenuhi panggilan pemeriksaan Komnas HAM

TRIBUN-MEDAN.COM - Dari tujuh orang ajudan Irjen Ferdy Sambo hanya enam orang yang hadir memenuhi panggilan pemeriksaan Komnas HAM, pada Selasa (26/7).

Pemeriksaan ini terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Ini berarti tersisa satu ajudan yang tidak hadir dan belum diperiksa oleh Komnas HAM.

Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam membenarkan informasi tersebut.

Anam mengonfirmasi bahwa hanya ada enam ajudan Sambo yang memenuhi panggilan Komnas HAM.

Namun, ia tidak menyebutkan siapa ajudan yang tidak hadir tersebut maupun alasannya.

Dikutip dari Kompas.com, lima ajudan Sambo sebelumnya datang secara bersamaan di kantor Komnas HAM RI sekira pukul 09.50 WIB.

Mereka kompak mengenakan kemeja berwarna putih.

Sementara Bharada E baru tiba di kantor Komnas HAM pada pukul 13.25 WIB.

Penampilan Bharada E cukup berbeda dari ajudan-ajudan yang lain karena mengenakan busana serba hitam.

Adapun proses pemeriksaan telah berakhir pada Selasa petang tadi.

Lima ajudan terpantau keluar dari kantor Komnas HAM sekira pukul 16.25 WIB, sementara Bharada E pukul 18.24 WIB.

Terkait proses pemeriksaan, Anam menyebutkan bahwa para ajudan diperiksa secara terpisah di ruangan yang berbeda.

Meski begitu, pertanyaan yang diberikan pada intinya adalah sama.

"Semua ajudan ditanyakan pertanyaan yang sama," kata Anam kepada wartawan, Selasa malam.

Menurut Anam, yang membedakan antara satu ajudan dengan ajudan lainnya adalah soal kontribusi.

Dalam hal ini, setiap ajudan memiliki kontribusi yang berbeda terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Misalnya Bharada E ditanya soal apa saja yang dia lakukan saat insiden penembakan terjadi.

"Memang ada kekhususan masing-masing orang dalam struktur peristiwa yang menurut catatan kami punya kontribusi sendiri-sendiri, misalnya Bharada E kontribusinya apa dalam struktur peristiwa, kami tanya soal itu. Berbeda dengan ajudan lain yang memiliki kontribusi lain," jelasnya.

Para ajudan bahkan diminta untuk menggambarkan posisi-posisi saat peristiwa penembakan terjadi dan menilai perilaku keseharian satu sama lain.

Sebelumnya polisi menyebut, Bharada E diduga terlibat dalam baku tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Sambo.

Akan tetapi, keterangan dari para ajudan lain juga dianggap krusial bagi Komnas HAM.

Tujuannya agar konstruksi peristiwa dalam kasus ini menjadi jelas.

"Jadi ADC (aide-de-camp) ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," ucap Anam sebelum memeriksa para ajudan.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bharada E Tinggalkan Komnas HAM Usai Diperiksa Selama 5 Jam",

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usai 7,5 Jam, 5 Ajudan Irjen Ferdy Sambo Selesai Diperiksa Komnas HAM",

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved