Berita Nasional

Asal Uang Rp 120 Juta Kopda M Bayar Jasa Eksekutor, Minta ke Mertua Berdalih Biaya Perobatan Istri

Kopda Muslimin ternyata menggunakan uang mertua untuk membayar jasa para eksekutor penembak istrinya.

Dispenad
LIMA PELAKU PENEMBAKAN ISTRI ANGGOTA TNI: KASADA Jenderal TNI Dudung Abduracham didampingi Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono dan Kapolda Irjen Ahmad Luthfi memberikan penghargaan kepada seluruh tim gabungan TNI-Polri saat konferensi pers, Senin (25/7/2022). Tim gabungan berhasil meringkus 5 pelaku pembunuh bayaran ditangkap terhadap istri anggota TNI inisial RW (37). Sang suami bernama Kopda Muslimin atau Kopda M tengah diburu kesatuannya. Suami diduga sudah empat kali mencoba membunuh istrinya RW, mulai dari diracun hingga disantet. Terakhir pelaku menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi korban. Namun sang istri, RW berhasil lolos dari maut. (Dispenad) 

"Jangan buru-buru bang. Kasih pelajaran dulu.

Kasih saja air kecubung. Kalau dia (Rina) sakit khan kembali ke suaminya. Saya bilang begitu," tuturnya.

Pada akhirnya, saran Agus didengarkan oleh Kopda Muslimin dan memintanya mencari buah kecubung.

Rupanya Kopda Muslimin tidak berani mencampurkan kecubung ke minuman istrinya.

"Bang Mus takut ketahuan istrinya jika mencampurkan kecubung ke minuman.

Hari berikutnya juga begitu," tutur dia.

Agus menuturkan setelah empat hari mendatangi rumah Kopda Muslimin, untuk membatalkan pekerjaan tersebut.

Dia meminta uang untuk jasanya dan transport pulang ke Magetan.

"Saya dikasih uang segepok.

Seingat saya setelah dihitung jumlahnya Rp 2 juta setelah dapat uangnya saya pulang ke Magetan," tutur dia.

Sesampainya di rumah, dirinya didatangi tetangganya yakni tersangka Dwi Septiono menawari senjata api Karena ingin tahu wujud pistol tersebut dia dihubungkan tetangganya kepada pemilik pistol melalui video call.

"Saya lihat apakah pistol itu airsoftgun, rakitan atau asli, Setelah saya lihat asli.

Kemudian saya menelpon babi jika mau bisa transfer uang ternyata tidak bisa.

Kemudian saya menelpon pemilik pistol dan menawarkan pistol itu dibayar di Semarang.

Keduanya setuju dan langsung ke Semarang di daerah Bates," imbuhnya.

Sesampainya di Semarang, ia mempertemukan babi dengan Dwi Septiono.

Saat itulah terjadi transaksi jual beli senjata api.

"Senjata api itu harganya Rp 3 juta.

Tetapi saya potong Rp 1 juta. Yang meminta Kopda Muslimin," tutur dia.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved