Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
Anggota DPR Ini Soroti Komnas HAM Lebih Aktif Ketimbang Tim Khusus Polri di Kasus Brigadir J
Belum jelas. Begitulah pengusutan kasus tewasnya Brigadir J. Hingga kini belum diketahui siapa yang ditetapkan sebagai tersangka.
Pemanggilan ini dilakukan untuk meminta keterangan dalam upaya penyelidikan kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Ferdy Sambo Belum Diperiksa
Komnas HAM akhirnya membeberkan alasan belum memeriksa Irjen Ferdy Sambo terkait meninggalnya Brigadir J di rumahnya.
Padahal sebelumnya Komnas HAM memeriksa sejumlah saksi untuk menyelidiki kasus meninggalnya Brigadir J dengan memanggil seluruh ajudan Ferdy Sambo untuk diperiksa.
Terkait hal itu, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam memastikan bahwa pihaknya juga akan memeriksa Kadivpropam nonaktif Polri, Irjen Ferdy Sambo terkait penembakan ajudannya, Brigadir J.
"Irjen Sambo akan diperiksa kalau tahapan-tahapan semua bahan yang kita punya selesai," ujar Anam kepada wartawan selepas memeriksa sejumlah perangkat digital terkait kematian Brigadir J kemarin, Rabu (27/7/2022).
"Misalnya, dalam konteks komunikasi terekam komunikasinya kayak apa, dalam konteks keterangan yang lain keterangannya kayak apa," kata dia.
Anam juga memastikan bahwa Putri Chandrawathi, istri Sambo, juga bakal diperiksa.
Sejauh ini, Komnas HAM telah memeriksa keluarga Brigadir J serta jenazah mendiang sebelum diotopsi lewat dokumen dan keterangan dari tim forensik Polri.
Pemeriksaan soal tubuh dan luka yang menewaskan Brigadir J dinilai sudah selesai.
Komnas HAM juga telah memanggil para ajudan Sambo, termasuk Bharada E yang disebut sebagai penembak Brigadir J.
Enam dari 7 ajudan Sambo sudah memenuhi panggilan itu untuk diperiksa.
Pemeriksaan terkait kasus ini baru akan berlanjut minggu depan, akibat tidak lengkapnya data dan perangkat digital yang diserahkan Bareskrim Polri kemarin.
Ponsel Sambo dan Brigadir J, juga CCTV yang diklaim rusak di dalam rumah dinas tempat terjadinya penembakan, belum diterima Komnas HAM.
"Dalam CCTV (keberadaan Sambo) terekam, nanti kayak apa prosesi CCTV-nya baru itu semua kita ambil, baru kita akan manggil Irjen Sambo," ujar Anam. "CCTV kami sudah dapat, ya kan, cuma kami butuh pendalaman beberapa pihak sehingga dari CCTV terus ada komunikasi, terus nanti kelengkapan keterangan, baru akan manggil Irjen Sambo," kata dia.
(*/tribunmedan.com)
Sumber: (Tribunnews.com/Chaerul Umam)