Film
PENGABDI Setan 2 Raih 1 Juta Penonton dalam Dua Hari, Begini Reaksi Penonton
Jumlah penonton film Pengabdi Setan 2 Communion tersebut mengalahkan jumlah penonton dari film pertamanya yang hanya mencapai 97 ribu di hari pertama.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Ical Tanjung sebagai sinematografer film ini mengajak mata penonton ikut berantisipasi dengan ancaman yang akan datang.
Teknik kamera yang mengobservasi sempitnya rumah susun ini dan gerakan kamera yang tidak dapat diprediksi mampu membuat penonton masuk ke pengalaman mengerikan ini.
Menggunakan cahaya praktikal (lilin, senter, lampu temaram), film ini sangatlah gelap. Hal itu membuat "kejutan" mengerikan semakin tak terduga.
Isu Perempuan hingga Politik dari Para Karakter Baru
Bukan karya Joko Anwar jika tidak ada sentuhan isu sosial dan politik lewat karakter dan narasi filmnya.
Kehadiran karakter-karakter baru menggambarkan isu sosial di tahun 1980-an yang juga masih kita alami hingga saat ini.
Tari (Ratu Felisha) hadir sebagai representasi perempuan yang mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sosial karena pekerjaan dan pakaiannya.
Setiap memasuki rumah yang seharusnya menjadi ruang aman, Tari justru merasa ketakutan dengan niat buruk para lelaki yang sering melakukan cat calling padanya.
Alih-alih takut untuk keluar, Tari yang berdaya justru keras dan berani melawan laki-laki yang mencoba untuk melecehkannya.
Selain Tari, kehadiran sosok Ari (Fatih Unru) juga merupakan gambaran dari kekerasan domestik yang dialami oleh anak.
Ari bahkan tidak merasakan simpati kepada keluarganya lagi karena sepanjang hidupnya, ia mengalami kekerasan fisik oleh orang tuanya.
Kemudian, sosok Wisnu (Muzzaki Ramadhan) berhasil mencuri perhatian dan menarik simpati masyarakat sebagai sosok anak yatim piatu yang harus dewasa di usia yang sangat muda.
Wisnu yang tumbuh dengan orang tua difabel juga menjadi salah satu kunci film Pengabdi Setan 2: Communion.
Penghuni rumah susun ini menjadi gambaran kemiskinan di Jakarta pada tahun 1980-an saat lapangan pekerjaan mulai terasa sulit dan orang-orang tinggal secara komunal.
Isu politik tahun 1980-an soal Penembak Misterius (Petrus) juga terus disuarakan Joko Anwar dalam film ini karena sama-sama memiliki isu kematian dan pembunuhan misterius.
Secara keseluruhan, film Pengabdi Setan 2: Communion ini adalah paket lengkap film horor Indonesia.
Joko Anwar sekali lagi menaikkan standar perfilman Indonesia dengan film Pengabdi Setan 2: Communion.