Baliho Puan Maharani

Soal Baliho Puan Maharani yang Tak Berizin Dirobek-robek, Sekjen DPP PDI Perjuangan Geram

Sejumlah baliho Puan Maharani di Kota Medan tak kantongi izin dan dirobek-robek. Sekjen DPP PDI Perjuangan geram

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Array A Argus
HO
Sebuah baliho bergambar Puan Maharani Presiden 2024 di Jalan Letda Sudjono diduga dirobek-robek 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Satu buah baliho bergambar Puan Maharani di Jalan Letda Sudjono yang disinyalir tidak mengantongi izin sempat diduga sengaja dirobek-robek orang tak dikenal (OTK).

Tak pelak, setelah insiden baliho bergambar Puan Maharani dirobek-robek, DPP PDI Perjuangan pun akhirnya angkat bicara.

Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, insiden baliho bergambar Puan Maharani yang diduga sengaja dirobek-robek OTK itu bukanlah budaya dan ciri khas Indonesia. 

Baca juga: Baliho Puan Maharani Diduga Dirobek-Robek Oleh Oknum, Berikut Penjelasan Sekjen DPP PDIP Hasto

Baca juga: Mulai Ramai, Baliho Puan Maharani Calon Presiden Tersebar di Deliserdang

"Yang kita lihat, kita ini sebenarnya masyarakat timur, kita ini juga menghargai kesopanan, sehingga ketika ada oknum-oknum yang melakukan cara cara tidak benar, itu menjadi tolak ukur semua masyarakat," katanya, usai acara Banteng Ride Night Run Series III di Polinia Sky Park Jalan Imam Bonjol no 58 Kota Medan, Sabtu (13/8/2022).

Hasto menyayangkan perbuatan oknum-oknum yang merusak baliho.

"Kehadiran baliho itu kan merupakan komunikasi politik, sehingga kami menyesalkan. Budaya kita sebagai orang timur tidak punya budaya merusak-rusak," jelasnya.

Menuru Hasto, Bangsa Indonesia ini dibangun dengan kebudayaan saling menghargai dan demokrasi

"Karena bangsa Indonesia ini dibangun dengan kebudayaan gotong royong, sehingga tentu saja kami harapkan kita sama sama untuk menjaga seluruh kerukunan, menghormati satu sama lain," jelasnya. 

Baca juga: Puan Maharani Presiden 2024, Baliho Besar yang Tak Berizin di Kota Medan, di Tembung Dirobek-robek

Baca juga: Baliho Bergambar Puan Maharani Presiden 2024 Diduga Sengaja Dirobek-robek

Menurutnya, pemasangan baliho itu merupakan satu bentuk komunikasi politik yang wajar dalam demokrasi.

"Demokrasi itu dari rakyat untuk rakyat, dan pemasangan baliho itu satu bentuk komunikasi politik untuk dilihat oleh rakyat" paparnya.

Disinggung apakah pengerusakan itu menunjukkan rivalitas atau pertentangan dalam suasana politik jelang 2024, Hasto menjawab dengan nada kesal.

"Rivalitas, rivalitas, tapi itu harus rivalitas yang baik, bukan merusak, karena merusak itu bukan orang Indonesia, jadi yang merusak enggak paham budaya kita," jelasnya. 

Di saat Hasto bicara soal budaya, sebagian masyarakat Kota Medan turut menimpali, bahwa pemasangan baliho bergambar Puan Maharani di sejumlah titik Kota Medan, dianggap merupakan bentuk ketidak pahaman dan ketidak pedulian kader PDI Perjuangan terhadap visual kota.

Maraknya baliho yang dipasang di sejumlah titik Kota Medan yang diduga tidak mengantongi izin itu juga dianggap masyarakat merupakan bentuk budaya tidak patuh hukum yang dipertontonkan kader PDI Perjuangan.

Terbukti tidak kantongi izin

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Medan, Ferry Ichaan mengatakan baliho bergambar Puan Maharani tidak punya izin dari mereka.
Menurut Ferry, dia belum tahu ada pemasangan baliho di ruas jalan inti Kota Medan.

Ferry menegaskan, pihaknya tidak mungkin memberikan izin pemasangan baliho di ruang milik jalan.

"Belum saya cek, tapi pasti kami tidak mengeluarkan izin di ruang milik jalan untuk jenis reklame tersebut," ucapnya beberapa waktu lalu.(tribun-
medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved