Anggota TNI Tembaki Kucing
Kejamnya Jenderal TNI NA di Seko AD, Tembaki Kucing Bunting, Tiga Mati Kepala Tertembus Peluru
Seorang Jenderal TNI berpangkat Brigjen tega-teganya tembaki kucing bunting. Tiga ekor mati tertembus peluru
Berdasarkan pemeriksaan pihaknya, Monica menyatakan bahwa semua bidikan diarahkan ke bagian kepala kucing.
"Jadi tipenya semua sama, yang diserang itu daerah kepala," ucap Monica.
Monica pun menduga, penembakan terhadap kucing-kucing itu dilakukan secara sengaja.
Pasalnya, menurut informasi yang diterimanya dari para saksi, beberapa hewan berbulu itu ditembak ketika sedang bersantai di mes Sesko TNI.
"Mereka (kucing-kucing) sedang santai, mereka ditembak," kata Monica.
Masih ada kucing yang sembunyi
Monica menyampaikan, jumlah kucing yang berhasil dievakuasi oleh pihaknya memang sebanyak enam ekor.
Akan tetapi, dia menambahkan, ada beberapa ekor kucing korban penembakan yang berlari ketakutan dan bersembunyi hingga saat ini.
"Sisanya yang belum dievakuasi saya tidak tahu, apakah mereka masih bertahan atau tidak, karena untuk masuk wilayah Sesko harus ada izin," jelasnya.
"Saya tidak tahu pasti jumlahnya berapa, saksi juga tidak tahu jumlahnya berapa, yang pasti ada kucing-kucing yang lari ketakutan setelah ditembak, mereka sembunyi, sampai hari ini mereka belum muncul," lanjutnya.
Kronologi penembakan Menurut keterangan saksi mata, Monica mengungkapkan, pelaku menembak kucing-kucing liar yang ada di wilayah Sesko TNI Bandung kemudian meninggalkannya.
"Ditembak lalu ditinggal. Setelah menembak, dia sudah puas, dia pikir sudah membereskan kucing-kucing di sana, kemudian senapan dia serahkan kepada ajudannya, terus informasi yang saya dapat dari saksi mata, dia berjalan kembali ke kamar atau ke ruangannya," paparnya.
"Mungkin pelaku merasa terganggu karena makanan dia sempat diganggu oleh salah satu kucing di situ, yang sebetulnya kan tinggal diusir," pungkasnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Brigjen NA Diduga Tembak Lebih dari Enam Kucing, Rumah Singgah Clow: Masih Ada yang Lari dan Sembunyi"