Edy dan Ijeck
Gubsu dan Wagub Dinilai Berpotensi Pecah Kongsi Karena Kisruh Soal Golkar, Ijeck: Nanti Kita Lihat
Ketua DPD Golkar Sumut, yang juga Wakil Gubernur Sumut, Musa Rejekshah angkat bicara soal isu pecah kongsi antara dirinya dan Edy Rahmayadi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah dinilai masyarakat berpotensi pecah kongsi, karena kisruh statemen Gubsu soal Golkar yang dianggap tidak mendukung program pemerintah.
Terkait masalah ini, kader Golkar Sumut yang sekarang dipimpin Musa Rajekshah membalas pernyataan Edy Rahamayadi, soal kenapa mereka tidak mendukung proyek Rp 2,7 triliun yang diwacanakan Pemprov Sumut.
Namun, Musa Rajekshah sendiri mengaku dirinya belum tahu mengenai statemen yang dilontarkan Sekretaris Golkar Sumut Datok Ilhamsyah, dan beberapa perwakilan fraksi Golkar di DPRD Sumut, dan segenap organisasi Hasta Karya Partai Golkar Sumut itu.
Baca juga: JAWABAN Gubernur Edy Rahmayadi soal Golkar yang Berang dan Imbau Jangan Urusi Partai Kami
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi tak Komentar Banyak Soal Pernyataannya yang Disesalkan Partai Golkar
"Ya, nanti kita lihat," kata Ijeck saat diwawancarai usai pelantikan Sekretaris Daerah Sumut Arief Trinugroho di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (19/8/2022).
Terkait dirinya yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Ijeck mengaku selain melaksanakan tugasnya sebagai Wagub, ia juga bertanggungjawab membesarkan partai.
"Selagi pemerintahan tidak terganggu, saya masih menyempatkan diri melaksanakan tugas saya, juga bertanggung jawab untuk membesarkan partai politik yaitu Golongan Karya (Golkar)," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Golkar juga saat ini tengah fokus dalam pemenangan pada tahun politik 2024 mendatang.
"Karena saya sekarang diamanahkan untuk menjadi ketua Golkar Sumut, dan target politik kami jelas, target partai politik untuk memenangkan 2024. Jadi kami pun tidak mau menyia-nyiakan waktu yang ada saat ini," pungkasnya.
Singgung suami istri
Edy Rahmayadi akhirnya menjawab tudingan potensi pecah kongsi, karena masalah statemen dirinya menyangkut partai Golkar.
Bersama Ijeck, Edy mengatakan jabatan gubernur dan wakil gubernur saling melengkapi.
"Jabatan gubernur dan wakil gubernur itu seperti layaknya suami dan istri. Ada saatnya suami itu bekerja di luar ada saatnya istri itu bekerja di dalam. Tetapi ada saatnya bekerja bersama-sama dengan waktu yang ada, waktu sama,"
"Tetapi kalau tidak bisa terpaksa dibagi, satu diselesaikan oleh suaminya, yang satu diselesaikan oleh istrinya," kata Edy didampingi Wagub Ijeck dan Sekretaris Daerah Arief Trinugroho, di depan Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Jumat (19/8/2022).
Menurut Edy, terkait kisruh yang terjadi, hanyalah opini liar masyarakat. Ia pun mengatakan dirinya dan Ijeck sudah berucap janji.
"Tetapi kalau ada omongan di sana, ribut sana ribut sini ya pasti tak terlepas dari wartawan yang suka membuli tentang itu. Nanti tanyakan kepada wagub dan tidak ada masalah, kami sudah berjanji di dalam sumpah. Bahkan disumpahkan oleh saat itu di hadapan presiden, seperti tadi itu, "demi Allah saya bersumpah, begitu itu sampai berakhir nanti di tanggal 5 September 2023," katanya.
Saat ditanyakan apakah ada kemungkinan dirinya berpasangan kembali dengan Ijeck di Pilgub 2024 mendatang, Edy mengatakan masih banyak kemungkinan.