PRSI
17 Pengcab PRSI se Sumut Hadang Pengurus PB, Begini Tanggapan Muchrid
Insiden tersebut terjadi, Sabtu (19/8/2022) lalu usai pembukaan rakerda PRSI Sumut di salah satu hotel di Jalan Letda Sujono Medan.
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Sejumlah 17 Pengcab se Sumut menghadang mobil yang membawa Wakil Ketua Bidang Organisasi Sarman Simanjorang, Sekjen PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Ali Partiwiri dan Ketua Pengprov PRSI Sumut, Muchrid Nasution.
Insiden tersebut terjadi, Sabtu (19/8/2022) lalu usai pembukaan rakerda PRSI Sumut di salah satu hotel di Jalan Letda Sujono Medan.
Ke 17 pengcab PRSI se Sumut di antaranya Lontung (Pengcab PRSI Toba), Yusuf (T Balai), Jaya Sinaga (Samosir), Lontung (Dairi), Kardi (Binjai), Wanul (Sidempuan), Rijal (Taput), Risky (Sergei), Benni (Labusel), Zein Ritonga (Labuhanbatu) dan Saif Yusuf (Sibolga).
Rizal beserta pengcab/kot lainnya menghadang mobil PB PRSI usai menyampaikan surat Mosi Tak Percaya terhadap kepengurusan Pengprov PRSI Sumut yang dinakhodai Muchrid Nasution.
“Kita minta jawab soal mosi tak percaya dari PB PRSI. Sudah 7 bulan kami menunggu”, kata Jaya Sinaga pada Wakil Ketua Bid Organisasi PB PRSI Sarman Simanjorang.
Baca juga: Dualisme PRSI Sumut, Pengcab dan Klub Gelisah Masa Depan Pembinaan Atlet
Bukan cuma mereka juga menanyakan tentang pembekuan oleh pengprov PRSI Sumut terhadap Pengcab PRSI T balai dan Toba.
Namun, PB PRSI terkesan mengelak dan menyatakan akan memverifikasi tuntutan pengcab pengcab tersebut.
“Kita verifikasi nanti”, kata Simanjorang.
Sementara itu, Pengprov PRSI Sumatera Utara di bawah nahkoda Muchrid menegaskan, sekelompok orang yang mengatasnamakan pengurus PRSI dari 17 Kabupaten/Kota di Sumut bukan bernaung di bawah kepengurusannya, alias illegal.
“Kalau mereka pengurus cabang kabupaten/kota yang resmi, tentunya pada saat rapat kerja daerah (Rakerda) hadir di dalam ruangan dan mengikuti raker,” kata Ketua Pengprov PRSI Sumut Muchrid Nasution kepada awak media, Minggu (21/8/2022).
Muchrid menjelaskan, selama pelaksanaan Rakerda dirinya tetap berada dalam forum tersebut dan memimpin langsung jalannya proses pembahasan program dan evaluasi kerja.
Karena itu ia mengaku keberatan jika dianggap bersembunyi atau terkesan menghindar dari kritik peserta rapat. Ia menegaskan, apabila ada yang perlu dibahas maka seharusnya masuk ke dalam forum raker.
Baca juga: PRSI Sumut Tetap Solid dan Tak Ada Dualisme, Fokus Genjot Latihan Atlet Jelang PON 2024
“Segala aspirasi, baik itu suka dan tidak suka dengan kepemimpinan saya bisa dituangkan dalam forum rapat, supaya ada perbaikan kedepan” ucapnya.
Namun, lanjutnya kalau aspirasi dan kritik yang disuarakan dari luar arena rapat tentunya tidak mungkin akan diakomodir, karena bertentangan dengan tata cara Rakerda PRSI Sumut.
“Saya dan pengurus PRSI Sumut lainnya senantiasa terbuka terhadap setiap masukan dan kritik tapi harus disampaikan dengan aturan dan prosedur yang berlaku di PRSI,” ujarnya
(cr12/tribun-medan.com)
