Pembunuhan Brigadir J
AIMAN Witjaksono Pastikan Ada Uang Besar di Rumah Ferdy Sambo, Polisi Sebelumnya Sebut Hoaks
Aiman Witjaksono memastikan ada temuan uang yang sangat banyak di rumah Ferdy Sambo. Padahal sebelumnya, Mabes Polri tegaskan tak ada uang di bunker.
Dedi pun mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Baca juga: TERKUAK Isi Rapat Kilat Sambo Marah & Putri Nangis, Pakar : Ada Motif Asmara dan Instrumental 303
Baca juga: SOSOK Pria Viral Dikira Nikahi Bocah, Hidup Bahagia, Ternyata Istrinya Pebisnis Sukses
Polri, ditegaskan Dedi, sampai dengan saat ini masih terus berkomitmen mengusut perkara penembakan Brigadir J dengan profesional, akuntabel dan transparan.
"Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation," tutup Dedi.
Dua Kemungkinan Penyebab Polisi Berhasil Dapatkan Kembali Rekaman CCTV
Polisi berhasil mendapatkan kembali digital video recorder (DVR) CCTV yang sebelumnya disebut menghilang dan rusak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Ahli Digital Forensik Abimanyu Wachjoewidajat menilai ada dua kemungkinan dari keberhasilan polisi tersebut.
Pertama, perangkat yang rusak bukanlah harddisk atau perangkat penyimpanan, sehingga data bisa dipulihkan kembali atau recovery.
Kemungkinan kedua, yakni CCTV dan DVR memang sudah dihilangkan atau dirusak. Namun sebelum dilakukan pemusnahan, data sempat dicadangkan ke perangkat lain.
Kemungkinan kedua ini diketahui Abimanyu dari konferensi pers kepolisian yang menjelaskan sejumlah barang bukti yang disita kepolisian, yakni empat hardisk eksternal merek WD, tablet, DVR CCTV yang ada di Duren Tiga, laptop merek Dell.
"Jadi ada kemungkinan memang sudah dirusak, tetapi sempat dikopi, sudah disalin ke komputer. Karena ada komponen tersebut, (barang bukti) saya yakin sebelumnya sudah di-backup," ujar Abimanyu saat dialog di program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (20/8/2022).
Rekaman CCTV Sudah Diedit
Abimanyu juga menilai, rekaman CCTV dari sebuah garasi rumah merekam kegiatan Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan para ajudan yang tersebar di media sosial pastinya sudah tidak murni lagi alias sudah diedit.
Pertama, kendaraan berwarna hitam terkompresi. Kedua, resolusi layar yang ditampilkan 1:1. Padahal, menurut Abimanyu, biasanya resolusi CCTV 4:3 atau 16:9.
"Sehingga demikian berarti ada area yang dipotong," ujar Abimanyu.
Ketiga, stempel waktu dalam layar berukuran kecil, biasanya timestamp atau stempel waktu di CCTV besar dan jelas terbaca.
Keempat, saat Putri Candrawathi keluar dari garasi, dijelaskan pada pukul 17.10 WIB, dan waktu tersebut masih dalam keadaan terang jika dilihat dari keadaan luar.