Sengketa Lahan Masyarakat Adat

Wanita Masyarakat Adat Sihaporas Kena Tembakan Peluru Polisi saat Berebut Lahan dengan PT TPL

Seorang wanita masyarakat adat Sihaporas kena tembakan peluru karet polisi saat terlibat bentrok sengketa lahan dengan PT TPL

Editor: Array A Argus
HO
Masyarakat Adat Sihaporas bentrok dengan petugas gabungan terkena tembakan polisi 

Soal permintaan masyarakat tentang masyarakat adat, kata Ronald, bahwa hal itu sudah direspon oleh pemerintah daerah dan sudah ada progresnya.

"Kami berharap kepada masyarakat dan PT TPL untuk sama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah ini, dan jangan memaksakan kehendak masing-masing, jangan mengklaim pembenaran" ujar Ronald.

Senada disampaikan Komandan Kodim 02/07 Simalungun, Letkol Inf Hadrianus Yossy.

Hadrianus meminta masyarakat dan PT TPL tidak mengklaim pembenaran masing-masing.

Menurut Hadrianus, ada lembaga yang memutuskan siapa yang benar (berhak), karena negara ini adalah negara hukum yang harus sesuai dengan undang-undang.

"Masing-masing pihak jangan mengklaim dirinya benar, karena ada lembaga yang memutuskan itu benar atau tidak, jadi kita serahkan sesuai undang-undang, karena negara kita negara hukum" ucap Dandim.

Hadrianus  juga meminta masyarakat untuk mendukung program pemerintah, yaitu go green yang rencananya akan dibuat di kawasan hutan industri di kawasan PT TPL.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Binsar Situmorang mengatakan agar kedua belah pihak bisa menahan diri.

Binsar mengatakan masyarakat harus memahami legalitas formal dari pada agenda PT TPL.

Dan PT TPL juga harus memahami apa yang menjadi keinginan masyarakat. 

"Jadi ini lah yang harus kita pertemukan kedua bela pihak, agar mendapatkan solusi terbaik," ucapnya.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved