Berita Sumut

Aksi Unjuk Rasa 20 Pemuda di Kantor Bupati Deliserdang Nyaris Ricuh

Massa sempat mencoba memaksa masuk ke kantor Bupati dan mau membuka pintu gerbang. Sementara itu Satpol PP menutup gerbang pagar rapat-rapat.

Penulis: Indra Gunawan |

Aksi Unjuk Rasa 20 Pemuda di Kantor Bupati Deliserdang Nyaris Ricuh

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Aksi unjuk rasa 20 orang pemuda asal Kecamatan Namorambe di Kantor Bupati Deli Serdang nyaris ricuh Kamis, (25/8/2022).

Saat itu massa sempat adu mulut dengan personil Satpol PP yang bertugas.

Massa sempat mencoba memaksa masuk ke kantor Bupati dan mau membuka pintu gerbang.

Sementara itu Satpol PP menutup gerbang pagar rapat-rapat.

Karena ketika itu ada massa yang sedang memegang pagar dan dipaksa dilepas oleh salah satu personil Satpol membuat massa ngamuk. Masa tidak terima dengan tindakan itu.

"Eh kau kok main tangan. Kok main tangan, "kata Reza yang menjadi kordinator aksi.

Reza mengaku sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Namorambe. Disebut ia datang karena ingin menyampaikan aspirasi.

Mulai dari dugaan korupsi di desa-desa hingga dugaan korupsi Kecamatan disebutkannya saat itu.

Dianggap kalau pihak Kejaksaan juga dianggap mandul.

Karena sempat dituding Satpol tidak punya izin atau pemberitahuan mengenai aksi massa pun sempat dilarang masuk.

Namun karena mereka bersikekeh untuk tetap di tempat, 5 orang perwakilan mereka pun akhirnya kemudian diterima.

Mereka diterima langsung oleh Asisten I Pemkab, Citra Efendy Capah.

"Kami sudah kasih pemberitahuan aksi sebenarnya cuma masukkannya ke Mapolsu, "kata Reza.

Beragam hal disampaikan Reza kepada Citra Efendy Capah saat itu.

Disebut mereka hanya ingin agar kedepannya pihak Kecamatan Namorambe ataupun Muspika bisa melibatkan pemuda dalam pembangunan.

Selama ini dianggap kalau pihak Kecamatan Namorambe tidak mau tahu dengan pemuda.

"Nggak perduli mereka pak. Maunya pemuda ini juga diperhatikan. Kita dari KNPI ini jugakan punya program-program. Ayo Bangun Kecamatan Namorambe. Banyak wisata tidak terjamah kenapa nggak dilibatkan pemuda untuk mengelola atau membangun, "kata Reza yang dibenarkan oleh rekan-rekannya yang lain.

Meski saat berorasi di luar sempat menyinggung soal dugaan korupsi yang terjadi di desa dan pemerintahan namun saat bersama Citra Efendy Capah hal itu tidak ada disinggung.

Kepada massa Citra Efendy Capah pun menegaskan kalau apa yang menjadi tuntutan kedepannya akan disampaikan kepada pihak Kecamatan.

"Nanti hal ini akan saya sampaikan ke Camatnya. Kita juga senang dengan kedatangan pemuda-pemuda ini. Nggak ada masalah kalau ada yang unjukrasa, "kata Citra.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved