Kasus Begal
PENGAKUAN Saksi Mata terkait Kasus Pembegalan di Patumbak, Warga Lihat 6 Orang Berpakaian Loreng
Seorang saksi mata pembegalan di Gang Saudara, Marni mengaku melihat segerombolan pria berseragam loreng mengambilsepeda motor.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang saksi mata pembegalan di Gang Saudara, Desa Patumbak II, Kecamatan Patumbak Marni (bukan nama asli) mengaku melihat segerombolan pria berseragam diduga TNI membegal warga bernama Budi.
Ia menyebut kejadian pembegalan tersebut terjadi sekitar pukul 19:30 WIB dan saat itu hujan deras sedang mengguyur wilayah tersebut.
Ia yang berada di sekitar kejadian melihat langsung kejadian pembegalan Budi.
Marni melihat dari jarak sekitar belasan meter Budi diberhentikan pria berbadan tegap dan berseragam loreng TNI. Saat itu mereka diduga mengendarai sepeda motor matik.
Baca juga: POLISI Bantah Warga Patumbak Dibegal Pria Berseragam Loreng, Sebut Segera Cek CCTV
Kemudian sepeda motor Honda Beat Street korban diputar arah ke arah jalan raya.
Kemudian Budi disuruh membuka jok sepeda motornya dan mengeluarkan pakaian dan barang-barang yang ada di dalamnya.
Sembari mengeluarkan isi barang, kunci sepeda motornya dirampas oleh pelaku.
Seusai mengeluarkan isi barang kemudian para pelaku yang diduga berjumlah enam orang langsung kabur.
Awalnya Marni tak menyadari kalau Budi sedang dibegal. Ia sempat mengira kalau Budi merupakan orang yang sedang memiliki masalah sehingga diamankan pihak TNI.
"Awalnya gak tau kenapa karena hujan deras kali, gak ada yang lewat. Mikirnya ya lagi ada masalah makanya dicegat tentara,"kata Marni, nama samaran, saksi di sekitar kejadian, Sabtu (26/8/2022).
Setelah segerombolan pria berseragam TNI itu meninggalkan korban barulah ia berusaha mendekat dan melihat yang menjadi korban merupakan warga sekitar.
Saat itu korban langsung pulang jalan kaki dan meninggalkan beberapa barang yang dibuang ke pinggir jalan.
Saksi lainnya menyebut, yang terlibat langsung pembegalan Budi diduga berjumlah dua orang. Sementara empat lainnya berhenti di persimpangan Gang Saudara.
Saat itu Lisna, nama samaran pun sama sekali tak menyadari sedang terjadi pembegalan.
Ia pun memastikan kalau yang membegal mengenakan seragam loreng TNI. Mereka mengenakan sepeda motor matik.