Berita Sumut

Penemuan Mayat di Siborongborong, Tim SAR Parapat: Korban Ditemukan Dalam Kondisi Terhimpit

Korban ditemukan pada Selasa (30/8/2022) dalam kondisi terhimpit pada jarak 300 meter dari lokasi awal korban dinyatakan hilang.

Penulis: Maurits Pardosi |
HO
Petugas gabungan saat mengevakuasi korban hanyut di Sungai Parhasioran Aek Sidoras 

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA - Koordinator Pos SAR Parapat Hisar Turnip mengungkapkan penemuan jasad Johan Lumbantoruan (32) yang hanyut di Sungai Parhasioran Aek Sidoras di Desa Sigumbang, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.

Jasad korban ditemukan pada Selasa (30/8/2022) dalam kondisi terhimpit pada jarak 300 meter dari lokasi awal korban dinyatakan hilang.

"Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia terhimpit di celah sungai sedalam 50 meter dan korban ditemukan sejauh 300 meter dari LKP," ujar Hisar Turnip, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Tiga Hari Hilang, Penggembala Lembu Ditemukan Jadi Mayat

"Selanjutnya korban di evakuasi oleh Tim SAR Gabungan," sambungnya.

Proses evakuasi jasad korban membutuhkan waktu sekitar sejam.

Usai dievakuasi jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

"Setelah sekitar 1 jam melaksanakan evakuasi, korban berhasil dikeluarkan dari sungai dan langsung di serahkan kepada pihak keluarga," sambungnya.

Dalam pencarian jasad korban, tim SAR Gabungan menggunakan sejumlah alat.

"Alat yang digunakan adalah 1 Unit Rescue Car Double Cabin dan 1 Perahu Rafting. Sementara alat pendukungnya adalah Pal SAR Air, GPS, Mountaineering set, dan Pal Komunikasi," sambungnya.

Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing menjelaskan, awalnya korban pergi dari rumah menuju ke ladang dengan mengenderai sepeda motornya pada hari Sabtu (27/8/2022) sekira pukul 15.00 WIB.

"Setelah korban tiba di ladangnya, lalu memarkirkan sepeda motornya di pinggir jalan dan korban pun bekerja. Di dekat ladangnya ada sungai Sidoras yang airnya mengalir deras," ujar Aiptu Walpon Baringbing, Selasa (30/8/2022).

Menurut keterangan salah seorang saksi yaitu Magdalena Sihombing (54), kecurigaan warga bermula karena hingga hari Minggu (28/8/2022) sepeda motor korban tetap terparkir di tempat semula.

Hal itu kemudia ia ceritakan kepada tetangga-tetangganya serta kepada orang tua korban yaitu Abidan Lumbantoruan (65).

"Namun orang tua korban tidak curiga karena korban biasa tidak pulang ke rumah saat pergi karena masih lajang," ungkapnya.

Hingga hari Senin (29/8/2022), korban tidak kembali sehingga orang tua korban melakukan pencarian bersama dengan masyarakat sekitar ladangnnya dan juga kepala desa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved