JARANG Seperti Jenderal Hoegeng tak Mempan Disuap, Kapolri Terkenal Jujur Dipensiunkan Soeharto
Tidak seperti polisi pada umumnya, Jenderal Hoegang memang beda. Namanya selalu dikenang sebagai polisi baik dan jujur.
lihat foto
TRIBUN-MEDAN.COM - Tidak seperti polisi pada umumnya, Jenderal Hoegang memang beda.
Namanya selalu dikenang sebagai polisi baik dan jujur.
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso tak mempan disuap.
Jenderal Hoegeng tokoh teladan yang terkenal jujur dan anti korupsi.
Tapi di balik sosoknya yang sederhana, Hoegeng juga diikenal tegas, tak pandang bulu dalam penegakan hukum.
Baca juga: Harga Pertalite 7.650 per Liter, di Malaysia Harga BBM Lebih Murah, Kualitas Lebih Baik RON 95
Tanggal 14 Juli 2004 silam, atau 18 tahun yang lalu, Indonesia kehilangan figur polisi yang baik, berani dan jujur.
Baca juga: Terjawab di Mana Soeharto, Kenapa tak Ikut Diculik saat Pecah Peristiwa Gerakan 30 September
• BERLAKU Harga Pertalite Hari Ini, Harga Pertamax Seluruh Indonesia, Pertamax Turbo Turun
Hoegeng berpulang dalam usia 82 tahun.
Kapolri Hoegeng jadi legenda.
Hingga Presiden Ke-4 RI Abdurahman Wahid Gusdur pernah berkelakar.
"Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng.".
Sosok polisi yang terkenal akan kejujuran dan keberaniannya.
Baca juga: Hari Ini Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J Diumumkan, Keluarga Minta Autopsi Ulang, Tak Percaya?
Namanya begitu melegenda di republik ini.
Berikut adalah salah satu fragmen kehidupan mantan Kapolri RI 1968-1971 ini.
Yogyakarta, 21 September 1970. Sumarijem, seorang penjual telur berusia 18 tahun, tengah menunggu bus di pinggir jalan.
Tiba-tiba dia diseret ke dalam mobil oleh beberapa pria.
