Kasus Pembunuhan Brigadir J
Akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ungkap Sosok yang Sempat Mau Kabur, Terlibat Kasus Brigadir J
Akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ungkap Sosok yang Sempat Akan Melarikan Diri, Terlibat Kasus Dugaan Pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Terkait adanya ancaman Om Kuat ini dibenarkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
"Kan sudah banyak beredar info keterangan pacar almarhum J yang menyatakan diancam skuad-skuad lama.
Si Kuat orang lama bawa pisau (mengancam kalau almarhum J naik ke atas)," kata Agus kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Ngeri Akhirnya Terungkap, Usai Dieksekusi, Begini Potret Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo dan Putri
Baca juga: Digadang-gadang The Next Denny Caknan, Begini Tanggapan Farel Prayoga yang Kini Makin Terkenal
Agus menerangkan hal ini dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh Polri.
Agus menyebut pisau tersebut hanya digunakan Kuat untuk mengancam Brigadir J dan tidak sampai dilakukan kontak fisik dengan pisau tersebut.
Entah ini ada hubungan atau tidak, Brigadir J pernah menyampaikan curhatan lewat panggilan telepon kepada kekasihnya.
Brigadir J menyebut istilah 'skuat atau squad lama' yang mengancamnya.
Om Kuat termasuk skuad lama karea telah 14 tahun bekerja pada Ferdy Sambo dan telah menjadi orang kepercayaan.
Mengutip dari tayangan YouTube Kompas TV, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap adanya ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J.
Kamaruddin bercerita, pada akhir Juni 2022 atau sekira satu minggu sebelum insiden penembakan, Brigadir J curhat kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak, bahwa ia akan pergi meninggalkan orang tersayangnya tersebut.
Brigadir J berpamitan kepada Vera bahkan memohon maaf atas segala kesalahannya sembari menangis bahkan berpesan kepada Vera agar mencari laki-laki sebagai penggantinya.
Saat itu, Vera Simanjuntak menduga bahwa kekasihnya tersebut tengah sakit.
Brigadir J kemudian menceritakan soal ancaman pembunuhan yang diterimanya.
Vera pun menanyakan dari siapa ancaman tersebut berasal, skuad lama atau skuad baru.
“Di antara mereka ini sudah paham yang mana skuad lama yang mana skuad baru,” kata Kamaruddin.