Ferdy Sambo Riwayatmu Dulu
Pesanku Dulu ke Ferdy Sambo Selalu Jadi Garam dan Terang Dunia, Kenapa Kamu Berubah?
Ferdy Sambo yang kala itu masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) selalu aktif hadir dalam kebaktian rutin tersebut. Ia pun kala itu
TRIBUN-MEDAN.COM - Ferdy Sambo Riwayatmu Dulu Anak Baik, Kenapa Kamu Berubah Menjadi Jenderal Pencabut Nyawa Anak Buahmu Sendiri?
KALA itu, setiap hari Jumat di Polda Metro Jaya, seluruh personel melakukan ibadah rutin. Personel beragama islam salat ke masjid, sedangkan personel nasrani ibadah kebaktian di salah satu aula.
Ferdy Sambo yang kala itu masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) selalu aktif hadir dalam kebaktian rutin tersebut. Ia pun kala itu dikenal merupakan anak Tuhan.
Ia juga low profile dan humanis. Bersahabat sama siapa saja.
Saat melaksanakan Perayaan Natal Keluarga Besar Polda Metro Jaya, Ferdy Sambo salah satu panitianya yang turut menggagas acara itu.
"Setiap ibadah itu, saya selalu menyampaikan kepada mereka, bahwa tanggung jawab sebagai anak Tuhan adalah menjadi Garam dan Terang Dunia,"ujar senior Ferdy Sambo, yang telah menjadi Purnawirawan Jenderal.

Begitu juga di rumah tangganya, istrinya juga begitu aktif ibadah.
Para pendoa, para pendeta kala itu rutin diundang ke rumahnya untuk beribadah dan berdoa bersama.
Hal itu rutin dilakukan pasangan suami istri itu saat Ferdy Sambo masih berpangkat AKBP hingga Kombes.
"Namun, saat Ferdy Sambo (FS) telah berpangkat Jenderal, saya tidak begitu tahu lagi perkembangannya," ujar sang seniornya itu.
"Dengan kejadian ini, saya paling sedih. Kenapa dengan mereka itu kini berubah jadi anak 'setan' yang dulunya saya tau mereka anak-anak Tuhan,"sambungnya.
"Bodoh sekali manusia ini, lupa diri, karena pangkat dan jabatan sangat mudah didapatkan, kualat lupa Tuhan, jadi anak setan tega membunuh ajudannya sendiri,"katanya lagi dengan nada meninggi.
Sebagai senioritas, meskipun sudah Purnawairawan Jenderal, ia berharap Ferdy Sambo dan istrinya harus segera mengakui perbuatannya. Harus gentelemen.
"FS sendiri yang harus datang ke Muaro Jambi. Memohon ampun dan minta maaf. Bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Tidak mengorbankan anggota. Ini menyedihkan terhadap 97 anggota menanggung derita kena hukum akibat membela atasan yang salah. Dan yang lebih parah Institusi Polri yang sangat kita cintai citranya ambruk seketika. Wallahualam,"ujarnya.
"Para pelaku dan korban semua itu anak-anak Tuhan. Ini adalah cobaan berat. Semua kita harus mendoakannya, karena tangisan dan air mata sudah habis, tinggal kita memohon pengampunan dan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa. Salam hormat," tutupnya.
