Demo Harga BBM

AKSI Buruh Singgung Air Mata Puan Maharani yang Dulu Menangis saat Harga BBM Naik: Kami Tunggu

Aksi demo penolakan kenaikan harga BBM mengungkit aksi Puan Maharani yang menangis pada tahun 2008 silam. 

Kolase Demo Buruh dan Puan Menangis
Aksi demo penolakan kenaikan harga BBM mengungkit aksi Puan Maharani yang menangis pada tahun 2008 silam.  

"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi," ucap dia.

Untuk yang berada di daerah, para buruh akan menggelar aksi di depan kantor Gubernur wilayah masing-masing.

Untuk saat ini, harga perliter untuk bensin Pertalite sebesar Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650 sedangkan untuk Solar kini harga perliter-nya senilai Rp 6.800 dari sebelumnya Rp 5.150. Tak hanya untuk BBM bersubsidi, pemerintah juga menaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax.

Kini harga bensin dengan Research Octane Number (RON) 92 itu senilai Rp14.500 per liter, sebelumnya seharga Rp12.500 per liter. Kenaikan harga BBM itu sendiri mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) sekitar pukul 14.20 WIB kemarin.

Baca juga: Pelaku Skimming Bank Sumut dan Bank Sulut Diduga Satu Komplotan, Uang Dikirim ke Salah Satu Bank

Baca juga: KESAL Tangga Lapak Jualan Dirusak, Pedagang Buku Bekas di Lapangan Merdeka Lakukan Aksi Bakar Ban

Buruh Pertanyakan Air Mata Petinggi PDIP

Begitu juga dengan Ribka Tjiptaning dan Rieke Diah Pitaloka tak kalah sedihnya dengan Megawati dan Puan Maharani menerima kenyataan saat SBY menaikan BBM.

Namun para petinggi partai yang menamkan dirinya sebagai Partai Wong Cilik itu tak terlihat bercucura air mata ketika pemerintaha Presiden Jokowi menaikan BBM.

Koordinator Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bekasi, Gunarto, saat berorasi dalam aksi unjuk rasa mempertanyakan bagaimana reaksi Puan saat ini setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menaikkan harga BBM.

Bernard Hermanto Massa menuntut subsidi BBM tidak dicabut.

"Kita semua tahu bahwa dulu ketika di zaman SBY, semua kadernya PDIP, wabil khusus Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR, itu kan nangis-nangis pas ada kenaikan BBM. Nangis-nangis begitu seolah-olah berpihak kepada rakyat," ujar Gunarto.

"Hari ini kita cari, kami tunggu, hari ini kita pengin minta statement-nya, apa statement dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat? Apakah akan nangis-nangis lagi atau bagaimana," kata Gunarto.

Diketahui pada tahun 2008, ketika opsi menaikkan harga BBM masih berupa wacana, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Megawati Soekarnoputri bereaksi keras dengan menolak rencana itu.

Mereka bahkan mengerahkan massa untuk berunjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

Bahkan Megawati menangis saat memberikan sambutan dalam rapat kerja nasional PDI Perjuangan di Makassar, Sulawesi Selatan pada 27 Mei 2008.

Bahkan, beberapa petinggi elite partai berlambang banteng moncong putih itu juga ikut menitikkan air mata saat mendengarkan pidato Megawati.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved