Siswi SD Korabn Rudapaksa
Ibu yang Anaknya Diduga Dirudapaksa Pimpinan SD Methodist 1 Dihalangi Kapolda Melapor ke Jokowi
IM, ibu yang anaknya diduga dirudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan dihalangi Kapolda Sumut saat ingin melapor ke Jokowi
TRIBUN-MEDN.COM,MEDAN- IM, seorang ibu yang anaknya diduga jadi korban rudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan mengaku dihalangi Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak saat akan mengadu ke Presiden RI Jokowi.
IM bilang, pada 7 Juli 2022 lalu, ia sempat akan menemui Presiden Jokowi yang kala itu tengah berkunjung ke Belawan.
Namun Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak langsung menarik IM.
Kapolda Sumut berjanji akan menyelesaikan laporan yang dilayangkan IM sejak tahun 2021 lalu.
Baca juga: PERJUANGAN Imel untuk Putrinya Siswi SD Diduga Korban Rudapaksa, Dihalangi Saat Bertemu Jokowi
Baca juga: Polisi Sebut Ada Luka Robek di Organ Intim Siswi SD yang Diduga Jadi Korban Rudapaksa
"Pak Kapolda Sumut juga langsung menarik saya di depan Pak Jokowi di Belawan. Terus Jumat (8/7/2022) Pak Kapolda panggil saya. Janji akan secepatnya (selesaikan laporan)," kata IM, Sabtu (10/9/2022).
IM bilang, setelah pertemuan antara dirinya dan Kapolda Sumut, ternyata kasus anaknya masih jalan di tempat.
Padahal, kata IM, anaknya sudah memberikan kesaksian panjang terkait siapa-siapa saja terduga pelaku yang merudapaksa dirinya.
"Anak sudah memberi kesaksian mana mungkin anak mengarang sepanjang itu," ucapnya.
Pertanyakan CCTV yang rusak
IM, ibu yang anaknya diduga jadi korban rudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan mempertanyakan soal kabar CCTV yang katanya rusak.
CCTV yang disebut rusak itu berada di lokasi tempat anaknya diduga dirudapaksa.
Adapun lokasinya berupa gudang, yang ada di areal sekolah.
Menurut IM, CCTV yang ada di dekat gudang sekolah itu masih berfungsi.
Baca juga: Cerita Ibu Siswi SD yang Diduga Jadi Korban Rudapaksa di Sekolah, Sempat Ngadu ke Presiden Jokowi
Baca juga: Kepling dan Warga Ungkap Siswi SD Korban Rudapaksa Sudah Menghilang Lama dari Tempat Tinggalnya
Ia pernah melihatnya sendiri.
"Katanya keterangan CCTV rusak, enggak hidup karena daring. Waktu saya jemput anak sekolah, masih menyala saya lihat," terang IM.
Terpisah, kuasa hukum SD Methodist 1 Medan, Marudut Simanjuntak membantah kalau CCTV di sekolah ataupun yang mengarah ke gudang rusak.