Berita Nasional
Hacker Bjorka Singgung Kasus Pembunuhan Munir Tahun 2004, dan Senggol Nama Muchdi PR
Bjorka mengunggah dugaan kasus pembunuhan Munir Said Talib, aktivis HAM yang hilang pada September 2004.
Muchdi diketahui pernah menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan khusus (Kopassus) TNI AD dan Deputi V bidang penggalangan Badan Intelijen Negara (BIN), Minggu(11/9/2022).
Diterangkan kalau Muchdi PR dalam pembunuhan Munir menyuruh pembunuhan pada Munir.
Pada waktu itu Muchdi dikenakan pasal 340 Juncto 55 ayat 1 UU KUHP maksimal hukuman seumur hidup.
Pendidikan Militer
AKABRI (1970)
Sesarcab Infanteri
Komando
Diklapa I
Diklapa II
Seskoad
Untar (1985)
Sesko (1987)
Jabatan
Komandan Peleton Taruna (1971—1972)
Komandan Peleton Parako (1972—1974)
Komandan Kompi Parako (1974—1979)
Komandan Karsa Yudha (1979—1988)
Komandan Kodim 1701/Jayapura (1988—1995)
Kepala Staf Korem 173/Praja Vira Braja (1993—1995)
Komandan Korem 042/Garuda Putih (1995—1996)
Kasdam V/Brawijawa (1996—1997)
Asops Kasdam IX/Udayana (1997)
Pangdam VI/Tanjung Pura (1997—1998)
Danjen Kopassus (1998—1999)
Pati Mabes TNI (1999—2001)
Deputi V BIN/Penggalangan (2001—2005)
Agen BIN (2005—2006)
Organisasi Yang Diikuti
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Berkarya (2014)
Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (2016—2021)
Ketua Umum DPP Partai Berkarya (2020—)
Bjorka Klaim Punya Data Pribadi Presiden Indonesia
Bjorka mengklaim memilki data pribadi Presiden Indonesia dan BIN kini diburu pemerintah.
Nama 'Bjorka' muncul lagi terkait peretasan data dari Indonesia sejak Agustus lalu.
Nama Bjorka pun menjadi trending topik di Twitter hingga saat ini.
"The next leak will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia)," cuit Bjorka, Dark Tracer pada Sabtu (10/9/2022).
Sementara, Kepala Sekretariat Kepresidenan RI Heru Budi Hartono menegaskan tak ada surat atau dokumen negara yang bocor di internet.