Brigadir J Ditembak Mati
Ada Brigjen dari Medan Ngaku Setor Rp 2,5 Miliar ke Sambo untuk Mendapat Jabatan, Ternyata Bohong
Kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J terus diperbincangkan hingga saat ini.
Kamarudin ingat saat bertemu dengan seorang jenderal.
"Bahkan saat saya pergi ke Medan ada seorang mengaku Brigadir Jenderal Polisi, dia telpon video call saya, dia berdiri sikap sempurna bahkan istrinya masih cantik kulihat disuruh berdiri sikap sempurna, menghadap saya dan memanggil saya komandan," terangnya.
Dikira Kamarudin Simanjuntak, Brigadir Jenderal tersebut bercanda. "Awalnya saya kira bercanda tetapi dia berterima kasih mengaku brigadir jenderal, dia mengaku diperas 2,5 miliar, dia menghendaki satu jabatan ketika masih Kombes, lalu untuk mendapatkan jabatan itu dia setor 2,5 miliar, makanya saya bilang karena mau juga itu," ujarnya.
Setelah membayar Rp 2,5 miliar, Brigadir Jendral tersebut mendapatkan jabatan.
"Tetapi jabatan yang dijanjikan atau kedudukan tidak diberikan sehingga tidak balik modal, akhirnya dia merasa menderita, informasinya ke FS," jelasnya.
Brigadir Jenderal tersebut berterima kasih padanya karena karma untuk Ferdy Sambo terbalaskan.
Kini publik menunggu bagaimana nasib Ferdy Sambo selanjutnya. Apalagi pembunuhan Brigadir J yang telah diakui oleh Ferdy Sambo masih banyak menyimpan misteri.
Irjen Purn Ricky Sitohang Sebut Putri Candrawathi Biang Masalah Kasus Brigadir J: Kapolri Pusing
Di sisi lain, Irjen Pol Purnawirawan Ricky Sitohang ikut angkat bicara mengenai kasus Ferdy Sambo,dilansir Youtube Uya Kuya TV, Rabu (13/9/2022).
Menurut Ricky Sitohang, masalah kasus ini berasal dari Putri Candrawathi. "Kalau mau dilihat biang masalah sebenarnya si Putri, kalau dia mau jujur transparan menceritakan peristiwa yang ada di Magelang," jelasnya.
"Kemudian Ferdy Sambo gentleman mengungkapkan bagaimana peristiwa di duren tiga, dengan tidak memprovokasi mengintimidasi," ungkapnya.
Dikatakan Ricky Sitohang, Ferdy Sambo telah membuat masalah besar. "Tidak seperti ini ruwet dan menjungkirbalikan wibawa polri," ujarnya.
Proses penyelidikan seolah-olah lamban, dilihat bahwa pelaku di belakang Ferdy Sambo mereka punya pendidikan tinggi, mau mengikuti apa yang diarahkan Ferdy Sambo.
"Dampaknya mereka merasakan sendiri, ada yang dipecat karena Sambo, bisa dibayangkan enggak kira-kira betapa menderitanya anak dan istrinya," jelasnya.
"Dia harus dikeluarkan dari kepolisian, harus jadi tersangka, ada kena kode etik, Kapolri sebenarnya pusing tujuh keliling," katanya.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kamaruddin Sebut Ada Brigjen Ngaku Setor Rp 2,5 M ke FS Demi Jabatan Tapi Ternyata Bohong