Update Kasus Pembunuhan Brigadir J
DIUNGKAP Kamaruddin Pemilik Senjata Langka Jenis Luger Pembunuhan Brigadir J, Tak Disangka
tahui sebelumnya, Glock 17 adalah senjata milik Bharada E yang digunakan untuk menembak Brigadir J.
TRIBUN-MEDAN.com - Publik menunggu akhir hukum yang akan diterima Ferdy Sambo.
Hingga kini, terhitung sudah dua bulan berjalan, teka-teki kasus pembunuhan Brigadir J masih menjadi misterius.
Bahkan, belakangan ini publik malah dihebohkan oleh tiga selongsong peluru pistol yang berbeda dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Baca juga: AKHIRNYA Jokowi Angkat Bicara Soal Kabar Maju Jadi Calon Wakil Presiden di Pilpres 2024
Pemilik pistol di lokasi pembunuhan Brigadir J pun masih menjadi misterius hingga kini.

Dikutip TribnnewsBogor.com dari TribunJakarta.com, kali ini pengacara Kamaruddin Simanjuntak buka suara.
Diketahui, ada pistol era perang dunia yang teridentifikasi di TKP pembunuhan Brigadir J.
Diketahui sebelumnya, Glock 17 adalah senjata milik Bharada E yang digunakan untuk menembak Brigadir J.
Sedangkan HS 9 adalah milik Brigadir J yang digunakan Ferdy Sambo untuk menembak ke arah dinding agar seolah-olah ada penembakan.

Dia lalu menguak misteri terkait siapa pemilik pistol yang biasa dipakai oleh prajurit Kekaisaran Jerman tersebut.
Hal itu disampaikan Kamaruddin Simanjuntak saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (14/9/2022).
Kamaruddin Simanjuntak menilai Pistol Luger tersebut mungkin merupakan barang koleksi milik keluarga Ferdy Sambo.

Bukan tanpa alasan, mengingat ayah Ferdy Sambo, Pieter Sambo adalah pensiunan Mayor Jenderal Polisi.
“Jadi orang-orang yang punya koleksi senjata seperti itu adalah orang yang berlatar belakang bahwa dia sejak dulu sudah menguasai persenjataan,” ucap Kamaruddin Simanjuntak.
Baca juga: DIBONGKAR Kamaruddin, Jenderal Bintang 3 Takut Ferdy Sambo, Brigjen Diperas 2 Miliar
“Siapa yang sejak dulu sudah menguasai persenjataan yaitu adalah ayahnya Ferdy Sambo, (Ayahnya) Ferdy Sambo itu kan, pensiun terakhir kan adalah mayor jenderal, jadi kemungkinan besar dia bisa mengkoleksi senjata-senjata kuno, era-era 1800 sampai 1990.”