Gerakan 30 September
CERITA Eks Tentara Cakrabirawa yang Ditugaskan Culik Jenderal AH Nasution di Peristiwa G30S/PKI
Pasukan Cakrabirawa terseret. Cakrabirawa satuan yang dibentuk khusus untuk melindungi atau mengamankan Presiden RI,
Kuku jempol kakinya yang tak tumbuh normal jadi saksi bisu aksi penyiksaan itu.
Kuku yang dicabut paksa menggunakan tang adalah siksa paling perih yang dia rasakan.
Selain itu, ia sudah kenyang dengan bermacam jenis hukuman di penjara.
Baca juga: KISAH PILU Pierre Tendean Batal Nikah di Medan, Ngaku Jenderal Nasution yang Dicari Cakrabirawa
Ia masih mengingat saat kedua tangannya diikat di kursi, lalu tubuhnya disetrum dengan tegangan listrik hingga ia terpental.
Kakinya pernah ditindih kaki kursi, lalu petugas mendudukinya dengan sekuat tenaga.
Tubuh Sulemi sampai harus digotong menuju sel karena tak bisa berjalan usai diperiksa.
Sulemi meyakinkan ia tak sedang mengarang cerita.
Ia hanya menyampaikan pengalamannya.
Ia pun siap menanggung risiko atas kejujurannya.
Seperti saat ia masih dipenjara karena dituduh terlibat dalam G30 SPKI.
Dalam kondisi tertekan hingga disiksa, Sulemi tak pernah mengubah pendiriannya.
Baca juga: DIMUSUHI PKI Gegara Tolak Kaum Buruh Tani Dipersenjatai, MT Haryono Sempat Rebut Senjata Cakrabirawa
Ia selalu membantah tuduhan atas keterlibatannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Saya lebih baik mati disiksa daripada harus mengakui sebagai komunis," katanya saat itu
Ia hanyalah seorang prajurit rendah, begitu pun teman-temannya sesama anggota Cakrabirawa.
Ia tidak mungkin berani mengambil keputusan sendiri untuk menjemput Jenderal AH Nasution, kecuali atas perintah komandan.
PKI, atau partai apapun yang berhaluan politik, ia tak punya kepentingan di dalamnya.