PT SMGP Diduga Racuni Warga

Proyek PT SMGP Berulangkali Diduga Racuni Warga, Tapi Penegak Hukum Melempem

PT Sorik Marapi Geothermal Power sudah berkali-kali diduga meracuni masyarakat. Tapi tak ada yang dijadikan tersangka

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
HO
Sejumlah masyarakat yang jadi korban semburan gas berbau busuk PT Sorik Marapi Geothermal Power atau PT SMGP di Kabupaten Madina 

"Sesuai keterangan dari Kepala Desa Sibanggor Julu, menyatakan karena tercium aroma busuk tersebut menyebabkan warga panik dan mengamankan diri ke lapangan sepak bola Desa Sibanggor Julu," kata AKBP Reza Chairul, Sabtu (17/9/2022).

Berdasarkan keterangan yang diterima polisi dari pihak PT SMGP, saat itu mereka sedang melakukan pekerjaan memasukkan kabel ke dalam sumur.

Akibat peristiwa ini, sekitar seratus warga sempat menggeruduk PT SMGP, tapi segera kembali karena tak digubris perusahaan.

"Kemudian warga Desa Sibanggor Julu diarahkan oleh Kepala Desa untuk kembali ke desa untuk melakukan musyawarah," kata Reza.

Dalam insiden ini, ada delapan orang yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena tak bisa bernapas.

Baca juga: PIPA Gas PT Sorik Marapi Geothermal Power Bocor, Puluhan Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Kedelapan korban diantaranya Alpin Husein (9), Yusri Isa Mahendra (20), Parwis (40) dan Nurhabibah (62).

Lalu, Humaidi Nasution (25), Nazaruddin Tanjung (65), Hasmar Husein Nasution (35) dan Sangkot Masripa Nasution (48).

Beberapa diantarnya dirawat di Rumah Sakit Permata Madina.

Terpisah, Head of Corporate Communications PT SMGP, Yani Siskartika membantah warga keracunan gas H2S.

Dia berdalih bahwa tidak ada gas H2S yang muncul di lokasi penggalian sumut PT SMGP.

Baca juga: INI DAFTAR NAMA Korban Diduga Keracunan Gas PT Sorik Marapi Geothermal Power di Madina

Baca juga: Sumur PT Sorik Marapi Geothermal Power Diduga Kembali Racuni Warga, Kasus Sebelumnya Ngendap

"PT SMGP juga memastikan bahwa kondisi pengukuran dari alat pendeteksi gas (fixed gas detector) menunjukkan tidak ada H2S atau nol, serta tidak ada satu pun alarm H2S yang aktif," kata Yani Siskartika, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).

Yani menjelaskan, kegiatan operasional PT SMGP sejauh ini berjalan normal.

Namun, dihentikan setelah ada laporan warga yang mengeluh mencium bau.

"Sementara kondisi aman (di lokasi), dan tidak ada satu pun pekerja di lokasi (Wellpad Tanggo) yang mengalami keluhan kesehatan saat pekerjaan logging. Yani menyampaikan, saat itu pihaknya memang melakukan logging test di sumur T-11 (Wellpad Tanggo) untuk mengukur tekanan dan temperatur di sumur.

Baca juga: Gubernur Edy Ancam Hentikan Permanen PT SMGP Usai 56 Korban Keracunan Gas Hidrogen Sulfida

Baca juga: Gubernur Edy Datangi PT SMGP Madina, Larang Operasi Sebelum Ada Solusi Pengeboran yang Aman

"Kondisi sumur tertutup dan tidak ada aliran fluid sama sekali yang keluar dari sumur sepanjang logging dilakukan," ujar Yani.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved