Brigadir J Ditembak Mati

Nyanyian IPW Soal RBT Diduga Bos Konsorsium 303 Turut Menyenggol Sosok Orang Paling Berpengaruh Ini

Robert membantah sebagai pemilik jet pribadi dengan kode T7-JAB yang disebut Indonesia Police Watch (IPW) dipakai Brigadir Jenderal Hendra.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso saat menemui Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Nyanyian Indonesia Police Watch ( IPW) soal Diagram Konsorsium 303 nyatanya bukan isapan jempol semata.

Sebab apa yang diutarakan IPW terkait Diagram Konsorsium 303 bak jadi kenyataan.

Ya, Diagram Konsorsium 303 yang sempat viral di media sosial diklaim IPW bukan hoaks.

Sebagian nama-nama anggota polisi yang muncul dalam diagram kini sudah kena PTDH.

IPW menegaskan bahwa diagram Konsorsium 303 yang sempat beredar di media sosial memiliki kesamaan atau kebenaran dengan bukti yang dimiliki IPW.

"Bukan hoaks, ada kebenaran. Ini saya tegaskan," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Terungkap Aliran Dana Judi Online Diduga ke Kepolisian, Disediakan Pelesiran, Kamera, dan Cerutu

Meski tak 100 persen benar, ada kesamaan keterangan dalam diagram dengan bukti yang dimiliki oleh IPW.

Sejumlah nama yang muncul baik dari kalangan luar maupun anggota Polri selaras dengan data IPW.

Nama-nama anggota Polri yang muncul dalam diagram tersebut kini juga sebagian sudah dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat ( PTDH).

Sejumlah nama anggota Satgasus juga diduga terlibat dengan Konsorsium 303.

"Data yang disebut di dalam laporan keuangan saya, ada nama di sana. Kemudian dikaitkan dengan yang kena PTDH, ada nama di sana. Dikaitkan dengan nama-nama Satgasus, ada nama-nama di sana," katanya.

Sugeng menilai, kecocokan sejumlah nama anggota Polri tersebut bukanlah sebuah kebetulan.

Sugeng pun siap diperiksa penyidik dengan menunjukkan alat bukti yang dimilikinya.

Baca juga: Buru Bos Judi Online Apin BK ke Singapura, Polda Sumut Ajukan Red Notice ke Bareskrim 

Terkait dengan kasus Brigadir J, IPW juga menemukan adanya dugaan penggunaan jet pribadi oleh mantan Karo Paminal Div Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.

Jet Priadi tersebut diduga dibiayai oleh Konsorsium 303 dan digunakan Brigjen Hendra untuk menemui keluarga Brigadir J di Muaro Jambi, Jambi.

"Judi online itu diduga membiayai sewa pesawat itu. Ada perusahaan carter pesawat PT ACAM menyewakan pesawat tersebut, disinyalir digunakan oleh Brigjen Hendra," jelas Sugeng, mengutip dari Kompas TV.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, IPW telah mengidentifikasi jenis jet pribadi yang digunakan Brigjen Hendra saat terbang ke kediaman Brigadir J.

Pada 11 Juli 2022 lalu, Brigjen Hendra menemui keluarga Brigadir J bersama dengan personel Polri lainnya seperti Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.

IPW mengidentifikasi Brigjen Hendra bersama rombongan terbang menggunakan jenis jet T7-JAB.

Menurut informasi yang dimiliki IPW, jet tersebut dimiliki sosok berinisial RBT yang disebut sebagai Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia.

"Sekaligus bongkar perannya menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 triliun oleh PPATK dari judi online."

Lebih lanjut, Sugeng mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mengidentifikasi jenis private jet yang dipakai oleh Brigjen Hendra Kurniawan ketika terbang ke Jambi.

"Jet pribadi itu merupakan tipe Jet T7-JAB," ujar Sugeng.

Baca juga: FANTASTIS Temuan PPATK, Endus Aliran Dana Rp 155 Triliun Terkait Judi Online Konsorsium 303

Komisi III DPR RI Minta Bukti

Terkait dengan isu perihal Brigjen Hendra Kurniawan menggunakan jet pribadi tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa angkat bicara.

Desmond J Mahesa mengaku tak bisa berkomentar lebih jauh.

Menurutnya, tuduhan-tuduhan tersebut haruslah dibuktikan terlebih dahulu.

"Saya tidak bisa berkomentar lebih karena sampai hari ini faktanya tuduhan-tuduhan yang harus dibuktikan dengan fakta-fakta lebih konkret," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022) dikutip dari Kompas TV

Desmond menuturkan hingga kini belum jelas soal apakah jet pribadi atau private jet itu disewakan atau diberikan untuk dipakai secara cuma-cuma.

"Tuduhan ini apakah jet pribadi dipindahkan, atau disewakan belum jelas juga," ucap Desmond.

Baca juga: TERUNGKAP Ferdy Sambo Ditinggalkan Gengnya setelah Resmi Dipecat, Kartu AS yang Dimiliki Tak Berguna

Dibantah Robert

Dikutip dari Tribunnews, Robert Bonosusatya, pengusaha yang dituding menyediakan private jet atau jet pribadi untuk mantan Karo Paminal, Brigjen Hendra Kurniawan, terbang ke Jambi menemui keluarga Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, angkat bicara.

Robert membantah sebagai pemilik jet pribadi dengan kode T7-JAB yang disebut Indonesia Police Watch (IPW) dipakai Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan untuk menemui keluarga Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi pada 11 Juli 2022 lalu.

Dia menyatakan tak memiliki jet, namun mengakui mengenal Hendra. “Nggak bener itu, enggak bener sama sekali. Bukan, mana ada saya jet,” kata Robert kepada Kompas TV.

Robert juga mempertanyakan bukti Indonesia Police Watch (IPW) menuduhnya memiliki jet pribadi yang dipakai Hendra. Namun ia mengakui mengenal mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam itu sejak ia masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi.

Menurutnya, perkenalannya dengan Brigjen Pol Hendra Kurniawan sudah berlangsung selama 7 tahun atau sejak berpangkat AKBP. “Kenal. Sudah lama sejak AKBP. Mungkin 7 tahun lalu,” kata Robert.

Namun, lanjut Robert, kendati mengenal Brigjen Pol Hendra Kurniawan, dirinya sudah lama tidak pernah melakukan komunikasi. “Waduh sudah tidak komunikasi lagi. Lama sekali,” ujar Robert.

Robert mempertimbangkan apakah dirinya akan mengambil langkah hukum dengan keterangan yang disampaikan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.

Robert mengaku masih menimbang manfaat pelaporan itu jika dilakukannya. “Lagi berpikir dulu. Apa ada gunanya,” kata Robert.

Robert mengatakan akan berkonsultasi dengan pengacaranya untuk mempertimbangkan melaporkan IPW.

Baca juga: TERUNGKAP Ferdy Sambo Ditinggalkan Gengnya setelah Resmi Dipecat, Kartu AS yang Dimiliki Tak Berguna

Baca juga: Pandangan Rocky Gerung dan Profesor Hermawan Soal Kasus Sambo Terkini, Pertempuran di Persidangan?

Sebelumnya, Ketua IPW Sugeng mengatakan, berdasarkan penelusuran IPW, Hendra menggunakan  jet dengan kode registrasi T7-JAB.

Jet itu juga  diketahui sering dipakai oleh Andrew Hidayat, bos PT MMS Group Indonesia, yang juga mantan narapidana kasus korupsi dan Yoga Susilo, Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali.

Nama Yoga sempat disebut dalam bagan konsorsium 303 Ferdy Sambo. “IPW mencium aroma amis keterlibatan RBT dan Yoga Susilo dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303. Lantaran, selain RBT, nama Yoga Susilo, Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis, 19 September 2022.

“Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu bersama-sama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT," kata dia.

Robert Priantono Bonosusatya memang bukan nama baru di kalangan kepolisian. Namanya pernah muncul dalam hasil pemeriksaan Bareskrim Polri yang mengusut transaksi ganjil sebesar Rp 57 miliar di rekening Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Baca: SOSOK Jenderal Polisi Bintang Empat Ini Disebut Paling Berpengaruh Nomor 1 di Pemerintahan Jokowi

Menurut dokumen yang tersebar saat Budi mengikuti uji kelayakan calon Kepala Polri pada 14 Januari 2015 itu, Robert disebut sebagai penjamin kredit yang dikucurkan untuk putra Budi, Muhammad Herviano Widyatama pada 6 Juli 2005 itu.

Muhammad Herviano Widyatama tercatat pernah menerima kredit Rp 57 miliar dari Pacific Blue International Limited. Pengucuran kredit itu mulus meskipun tanpa ada agunan karena peran Robert. 

Hendra Kurniawan sendiri mengakui sempat terbang ke Jambi untuk menemui keluarga Yosua pada 11 Juli 2022.

Dia menyatakan pergi ke Jambi atas perintah Ferdy Sambo. 

Baca juga: SOSOK Jenderal Polisi Bintang Empat Ini Disebut Paling Berpengaruh Nomor 1 di Pemerintahan Jokowi

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diagram Konsorsium 303 yang Viral Diklaim IPW Bukan Hoaks, Nama-nama Polisi yang Muncul Kena PTDH

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Dituding Siapkan Jet Pribadi untuk Brigjen Hendra Kurniawan, Sosok Ini Bantah : Mana Ada Saya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved