Intimidasi Sekelompok Preman
Polrestabes Medan Dalami Dugaan Pengerusakan Rumah Tahfiz yang Dilakukan Massa Diduga Bayaran
Petugas Polrestabes Medan tengah mendalami dugaan pengerusakan di rumah Tahfiz Quran Siti Hajar yang ada di Kecamatan Sibolangit
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Penyidik Polrestabes Medan tengah mengusut dugaan pengerusakan rumah Tahfiz Quran Siti Hajar yang dilakukan massa diduga bayaran oknum pengusaha The Hill Hotel and Resort.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, pihaknya sudah mendatangi rumah Tahfiz Quran Siti Hajar tersebut.
"Kami sudah mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP," kata Fathir kepada Tribun-medan, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Oknum Pengusaha The Hill yang Diduga Bayar Massa Takut-takuti Rumah Tahfiz Quran Belum Ditangkap
Ia menjelaskan, pihaknya juga telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait aksi demo dan pengerusakan fasilitas di rumah tahfiz Qur'an tersebut.
"Selain itu juga, kita memeriksa beberapa saksi terkait dengan laporan perusakan fasilitas di sana," sebutnya.
Fathir mengungkapkan, saat ini laporan tentang peristiwa tersebut sedang ditindak lanjuti.
"Tentunya laporan masyarakat tetap kita tindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku," bebernya.
Baca juga: Tahfiz Quran di Sibolangit Didemo dan Minta Ditutup, Kuasa Hukum Minta Polisi Ungkap Aktornya
Sebelumnya, Sejumlah warga berunjuk rasa, meminta agar rumah Tahfiz Quran Siti Hajar di Dusun V, Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, ditutup.
Kejadian itu pun sempat direkam menggunakan kamera handphone, dan beredar di media sosial.
Dari rekaman video yang dilihat oleh tribun-medan, pada Minggu (18/9/2022) tampak sejumlah warga berunjuk rasa tepat di depan rumah Tahfiz Quran Siti Hajar tersebut.
Selain berorasi mereka juga membawa beberapa spanduk yang bertuliskan.
Baca juga: Rumah Tahfiz Quran di Sibolangit Didemo, Kuasa Hukum Minta Polisi Ungkap Aktor Dibelakangnya
'Warga menolak! Kegiatan yang menimbulkan keresahan di masyarakat Sibolangit'
"Yang pasti kami menolak pembangunan ini, tapi kalau kalian menciptakan untuk wisata mungkin kami bisa berbagi tenaga kerja yang belum bekerja di sini," teriak seorang pria dalam orasinya.
Informasi yang diperoleh, unjuk rasa tersebut berlangsung pada Kamis (15/9/2022) lalu.(cr11/tribun-medan.com)