Gempa Taput
Akibat Gempa Bumi di Taput, Dinding Pembatas Jalinsum - Aek Sigeaon Jebol
Pascagempa bumi yang berkekuatan 6,0 SR di Tapanuli Utara, dinding pembatas jalan lintas Sumatera Utara dengan Aek Sigeaon ambruk.
Penulis: Maurits Pardosi |
TRIBUN-MEDAN.com - TAPUT - Pascagempa bumi yang berkekuatan 6,0 Skala Richter (SR) di Tapanuli Utara, dinding pembatas jalan lintas Sumatera Utara dengan Aek Sigeaon ambruk.
Terlihat pembatas jalan antara Sungai Aek Sigeaon dengan Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) ambruk dan rusak parah.
Lokasi tersebut berada di Desa Hutauruk Parjulu, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Lokasi ini sekitar 1 kilometer dari jantung kota Tarutung.
Baca juga: BMKG Mencatat 69 Kali Gempa Susulan Mengguncang Tapanuli Utara
Bangunan rumah milik masyarakat sekitar juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Masyarakat Tapanuli Utara berhamburan saat gempa bumi berkekuatan 6,0 Skala Richter (SR) mengguncang pada dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, Sabtu (1/10/2022).
Bahkan, sekitar pukul 09.00 WIB gempa susulan masih terjadi.
Seorang warga sekitar Andri (28) menjelaskan, ia bersama keluarga terpaksa harus ke luar rumah dan beristirahat di luar rumah. Hingga saat ini, pihaknya masih trauma.
"Kita semalam harus ke luar rumah dan masih trauma dengan kejadian tersebut," ujar Andri (28), Sabtu (1/10/2022).
Terlihat juga sejumlah warga masih bertahan di luar rumah. Bahkan sebagian warga sudah siaga di dalam mobil untuk berangkat manakala ada sesuatu terjadi.
"Ada juga yang sudah ada standby di mobil. Kini pun masyarakat masih pada waspada," sambungnya
Hingga saat ini warga masih terlihat trauma dan sebagian membersihkan puing-puing akibat gempa. Masyarakat sekitar terlihat saling tolong-menolong untuk membersihkan puing-puing tersebut.
Baca juga: Penampakan Bangunan yang Hancur Akibat Gempa Tarutung, Dari Rumah Warga Sampai Tempat Ibadah
"Ini kita masih ada yang beres-beres ini. Parahlah. Kita masih takut-takut sekarang ini," sambung Andri.
Ia bersama keluarga kini tengah berada di luar rumah sambil menunggu kondisi lebih baik.
Sebagian masyarakat sekitar tetap jalankan aktivitas seperti biasanya. Hari ini, pasar tradisional yang berada dekat jantung Kota Tarutung juga dipenuhi masyarakat yang tengah berjualan.
(cr3/tribun-medan.com)