Liga 2

IMBAS Tragedi Kanjuruhan Malang, Kompetisi Liga 2 Ikut Ditunda, Begini Tanggapan Manajer PSMS Medan

Sekaitan dengan kabar itu, Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang menyebutkan, pihaknya menunggu kabar resmi dari induk federasi sepakbola Tanah Air.

Editor: Ayu Prasandi
istimewa
Tembakan Gas Air Mata di Lapangan Stadion Kanjuruhan Malang, situasi panas seusai duel Arema FC vs Persebaya saat memanas, sabtu (1/10/2022) malam. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, PSSI mengehentikan sementara kompetisi Liga 1.

Selain itu, Liga 2 juga turut diwacanakan ditunda. 

Sekaitan dengan kabar itu, Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang menyebutkan, pihaknya menunggu kabar resmi dari induk federasi sepakbola Tanah Air itu. 

"Kita tunggu aja surat resmi dari PSSI. Tentu kita akan ikut arahan dan petunjuk yang ditetapkan oleh PSSI," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (3/10/2020). 

Baca juga: Liga 2 Terancam Dihentikan Sementara setelah Tragedi Kanjuruhan, Begini Respons Suporter Sumut

Sambungnya, melihat kondisi ini Keluarga Besar PSMS Medan turut merasakan duka mendalam. Dikatakannya skena sepakbola Tanah Air mengalami hal yang sama. 

"Tanggapan saya sebagai Manager PSMS Medan sekaligus mewakili keluarga besar PSMS Medan mengucapkan innalillahi wa innailaihi rojiun, turut berbela sungkawa dan dukacita yang mendalam atas tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang," ujarnya. 

"Semoga korban jiwa yang meninggal diterima dan ditempatkan sebaik-baiknya disisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Begitu juga bagi yang keluarganya ikut menjadi korban atas tragedi ini yang saat ini sedang dirawat di RS," lanjutnya. 

Baca juga: LIVE Skor PSPS Riau Vs Karo United Liga 2 Sabtu 1 Oktober 2022, Tak Disiarkan TV Nasional

Kenderaan milik polisi yang dibakar saat kerusuhan pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/9/2022) malam.
Kenderaan milik polisi yang dibakar saat kerusuhan pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/9/2022) malam. (twitter)

Mulyadi pun berharap, peristiwa pilu ini merupakan kejadian terakhir kerusuhan sepakbola di Tanah Air. Ia juga meminta kepada semua pihak untuk mengambil pelajaran atas insiden tersebut. 

"Walaupun tragedi ini sangat pahit dan memilukan mari kita jadikan pembelajaran agar tidak terulang lagi ke depannya untuk itu mari evaluasi dilakukan segera. Khususnya di dalam penyelenggaraan pertandingan sepakbola yang melibatkan semua stakeholder baik PSSI, pihak keamanan, para panpel klub-klub baik Liga 1, Liga 2 dan Liga 3," katanya.

"Agar benar-benar mempersiapkan secara matang penyelenggaraan kompetisi di manapun berada agar kejadian atau tragedi seperti ini tidak akan terulang lagi," ucapnya lagi.

(cr12/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved