Korban Dugaan Malapraktik
Korban Dugaan Malapraktik RS Murni Teguh Mau Berdamai, Tapi Minta Kompensasi
Polda Sumut memastikan bahwa korban dugaan malapraktik RS Murni Teguh akan berdamai, tapi minta kompensasi
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Polda Sumut telah memediasi korban dugaan malapraktik RS Murni Teguh.
Setelah mediasi dilakukan, korban dugaan malapraktik RS Murni Teguh bernama Bastiana Ginting siap berdamai, tapi minta kompensasi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi tidak menyebutkan nominal kompenasasi yang diminta korban dugaan malapraktik ini.
"Pelapor hanya minta kompensasi dengan juga permohonan maaf. Minta kompensasi, mungkin uang yang dimaksud sama dia, kita enggak tau motifnya apa," kata Hadi, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Pasien RS Murni Teguh yang Gagal Bunuh Diri Terpapar Covid-19 dan Tumor Otak
Hadi menjelaskan, RS Murni Teguh enggan menuruti, karena yakin apa yang dilakukan dokter benar, sehingga menolak yang diajukan Bastiana.
Saat ini penyidik masih menjadwalkan mediasi ulang antara keduanya.
Jika tak menemukan kesepakatan barulah penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut melakukan gelar perkara apakah laporan ditingkatkan ke penyidikan atau dihentikan.
"Tetapi penyidik akan melakukan gelar perkara dulu la. Masih tahap penyelidikan, masih dilakukan upaya mediasi lanjutan," ucapnya.
Kasus dugaan malapraktik
RS Murni Teguh Medan dituding lakukan malapraktik, sehingga membuat seorang wanita bernama Bastiana Ginting (38) menopause dini.
Namun, manajemen RS Murni Teguh Medan membantah tudingan malapraktik itu.
Menurut Humas RS Murni Teguh Medan, dr Herman Ramli, pihaknya telah melakukan investigasi mandiri mengenai tudingan malapraktik itu.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan manajemen, tidak ada ditemukan adanya dugaan malapraktik dan kesalahan prosedur.
Baca juga: Bikin Jantungan, Pasien RS Murni Teguh Hendak Bunuh Diri, Gagal Dalam Kondisi Tergantung di Jendela
Herman mengatakan, operasi mium memang memiliki risiko, terutama seperti yang dialami Bastiana.
Meski demikian, sebelum operasi pihak rumah sakit sudah melakukan edukasi mengenai sebab dan akibatnya.
Sejauh ini pihaknya mengaku kooperatif mulai dari pemeriksaan IDI, polisi hingga Dinas Kesehatan.