Papua Barat
Daftar Nama Panglima TPNPB-OPM, Otoritas Pemerintahan dan Hierarki Organisasi Papua Merdeka
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) adalah angkatan kemiliteran dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
TRIBUN-MEDAN.COM - Daftar Nama Panglima TPNPB-OPM.
Dilansir dari TribunManado.co.id, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) adalah angkatan kemiliteran dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 1971silam di Markas Victoria.
Pembentukan TPNPB Tentara Papua Barat didasari Konstitusi Sementara Republik Papua Barat yang ditetapkan pada 1971. Bab V bagian Pertahanan dan Keamanan. Sejak 2012 melalui reformasih TPN, Jenderal.
Goliath Tabuni diangkat menjadi Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Menilik kemiliteran TPNPB yang saat ini sedang memperjuangkan kemerdekaan keluar dari NKRI, inilah sederet nama petinggi hingga para perwira yang menduduki jabatan dalam angkatan perang OPM.
Berikut Nama-nama Prajurit TPNPB OPM, Panglima Tinggi hingga Panglima Kodap serta perwira yang ada di daerah Papua Barat yang dikutip dari pewartaan akun TPNPB NEWS via Facebook:
Panglima Tinggi TPNPB-OPM
Gen. Goliath Tabuni
NRP: 7312.00.00.001
Sekjen TPNPB-OPM
Gen. Anton Nego Obed Tabuni
NRP: 0177106
Perwira Tinggi Mabes TPNPB-OPM
Gen. Jack Willian Kemomg
Gen. Anis Beanal
Perwira Tinggi Mabes TPNPB-OPM
Gen. Daud Lokbere
Perwira Tinggi Mabes TPNPB-OPM
Mayjen Dinus Waker
Mayjen Elpanus Tabuni
Komandan Operasi Umum TPNPB-PM dan Panglima KODAP Sinak
Mayjen Lekagak Telenggen dan Bridgen Militer Murib
Panglima KODAP Ilaga dan Panglima KODAP Kemabu T
Bridgen Penny Murib
Bridgen Ayub Waker
Wakil Panglima KODAP Jambi dan Panglima KODAP Beoga
Bridgen Jambi Telenggen
Bridgen Ando Kelabuma Waker
Panglima KODAP III Ndugama dan Panglima KODAP Lani Jaya
Bridgen Egianus Kogeya
Bridgen Purom Wenerengga
Panglima KODAP Balim dan Panglima KODAP IV Paniai
Bridgen A. Hisage
Bridgen Jemi Yogi
Otoritas Pemerintahan dan Hierarki Organisasi
Dikutip dari Wikipedia, Organisasi internal OPM sulit untuk ditentukan. Pada tahun 1996 'Panglima Tertinggi' OPM adalah Mathias Wenda. Juru bicara OPM di Sydney, John Otto Ondawame, mengatakan telah lebih atau kurang dari sembilan titah kemerdekaan.
Jurnalis lepas Australia, Ben Bohane, mengatakan telah ada tujuh titah kemerdekaan. Tentara Nasional Indonesia mengatakan OPM memiliki dua sayap utama, 'Markas Besar Victoria' dan 'Pembela Kebenaran'.
Mantan yang lebih kecil, dan dipimpin oleh ML Prawar sampai ia ditembak mati pada tahun 1991. Terakhir ini jauh lebih besar dan beroperasi di seluruh Papua Barat.
Organisasi yang lebih besar, atau Pembela Kebenaran (selanjutnya PEMKA), yang diketuai oleh Jacob Prai, dan Seth Roemkorem adalah pemimpin Fraksi Victoria. Selama pembunuhan Prawar, Roemkorem adalah komandannya.
Sebelum pemisahan ini, TPN/OPM adalah satu, di bawah kepemimpinan Seth Roemkorem sebagai Komandan OPM, kemudian menjadi Presiden Pemerintahan Sementara Papua Barat, sementara Jacob Prai menjabat sebagai Ketua Senat.
OPM mencapai puncaknya dalam organisasi dan manajemen (dalam istilah modern) karena sebagai struktural terorganisasi. Selama ini, Pemerintah Senegal mengakui keberadaan OPM dan memungkinkan OPM untuk membuka Kedutaan di Dakhar, dengan Tanggahma sebagai Duta Besar. Karena persaingan, Roemkorem meninggalkan markasnya dan pergi ke Belanda.
Selama ini, Prai mengambil alih kepemimpinan. John Otto Ondawame (waktu itu ia meninggalkan sekolah hukum di Jayapura karena diikuti dan diancam untuk dibunuh oleh ABRI Indonesia siang dan malam) menjadi tangan kanan dari Jacob Prai. Itu inisiatif Prai untuk mendirikan Komandan Regional OPM.
Dia menunjuk dan memerintahkan sembilan Komandan Regional. Sebagian besar dari mereka adalah anggota pasukannya sendiri di kantor pusat PEMKA, perbatasan Skotiau, Vanimo-Papua Barat. Komandan regional dari mereka , Mathias Wenda adalah komandan untuk wilayah II (Jayapura – Wamena), Kelly Kwalik untuk Nemangkawi (Kabupaten Fakfak), Tadeus Yogi (Kabupaten Paniai), Bernardus Mawen untuk wilayah Maroke dan lain-lain. Komandan ini telah aktif sejak itu. Kelly Kwalik ditembak dan dibunuh pada 16 Desember 2009.
Pada tahun 2009, sebuah kelompok perintah OPM yang dipimpin oleh Jenderal Goliat Tabuni (Kabupaten Puncak Jaya) sebagai fitur pada laporan menyamar tentang gerakan kemerdekaan Papua Barat.

TNI-Polri Buru 12 Pelaku Pembantaian 4 Pekerja Jalan Trans Papua Barat
Polda Papua Barat menyatakan dua dari 12 nama yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pembantaian pekerja Jalan Trans Papua Barat, di Teluk Bintuni diduga masih di bawah umur.
"Dari DPO itu ada dua orang yang masih anak-anak," ujar Dirkrimum Polda Papua Barat Kombes Pol Novia Jaya kepada TribunPapuaBarat.com melalui telepon, Kamis (6/10/2022).
Sementara, 10 orang lainnya yang masuk DPO ini berusia dewasa. "Kita tidak tahu kedua orang ini apakah pemain baru atau lama, yang jelas mereka turut serta," ujarnya.
Menurutnya usia dua anak yang terlibat sekitar 15 tahun. "Pastinya untuk penegakan hukum tetap kita lakukan, yang harus mengacu pada UU anak," jelas Novia.
Pihaknya juga tetap melakukan pencarian orang-orang yang menghasut anak di bawah umur agar harus bertanggungjawab.
Nama-nama DPO yang melakukan aksi pembantaian di Teluk Bintuni antara lain Martinus Aisnak, Frangky Muuk, Tom Aimau, Manfret Fatem, Manuel Aimau. Selanjutnya, Sutiawan Orocomna, Barnabas Muuk, Matias Aisasior, Marthen Aikingging, Willy Sakof dan Thomas Muuk. Sementara, seorang DPO yang masih di bawah umur lainnya hingga kini belum diketahui identitasnya.

4 Pekerja Jalan Trans Papua Tewas
Diketahui sebanyak 14 pekerja Jalan Trans Papua Barat diserang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, pada Kamis (29/9/2022) lalu.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 korban tewas dan 9 lainnya dalam keadaan selamat, salah satu di antaranya terluka tembak. Sementara seorang juru masak bernama Reva sempat hilang. Namun belakangan Reva akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat setelah sempat didorong rekannya dari atas truk.
TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah pekerja Jalan Trans Papua Barat yang dibunuh oleh TPNPB, di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (29/9/2022).
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, personel gabungan telah mengevakuasi para korban ke RSUD Teluk Bintuni. "Tim gabungan tiba di RSUD Teluk Bintuni pukul 21.00 WIT, Jumat (30/9/2022) kemarin," ujar Adam, kepada TribunPapuaBarat.com, di Polda Papua Barat, Sabtu (1/10/2022).
Proses evakuasi para korban yang meninggal berjalan lancar dan semua tim kembali dengan selamat. "Tim yang dipimpin Kapolres dan Dandim 1806/Teluk Bintuni berhasil mengevakuasi semua korban, termasuk empat orang yang meninggal dunia," tuturnya.
"Dari empat korban tewas, jasad dua di antaranya ditemukan dalam kondisi hangus terbakar beserta kendaraan truk," ungkapnya. "Keempat korban itu juga mengalami banyak luka bacok akibat sabetan senjata tajam."
Sementara, untuk satu korban yang mengalami luka tembak di lengan bagian kanan, langsung mendapat perawatan medis.

Data Korban TPNPB
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, jumlah pekerja sebenarnya ada 14 orang.
Awalnya, pihaknya hanya mendapatkan informasi terkait pekerja jalan trans berjumlah 12 orang. "Ada 6 orang saat kejadian mereka langsung menyelamatkan diri ke pos," ujar Adam, Jumat (30/9/2022).
Keenam orang itu yakni, Kusnadi (30) tinggal di Meyado, Remon Ulimpa (26) Sorong, Irson (42) Sorong, Agung (18) Sorong, Muksin Rambe (49) Bintuni dan Ruslan (33) asal Pinrang.
Ruslan, seorang korban yang terkena tembakan di lengan atas sebelah kanan. "Ada tiga orang yang menyelamatkan diri berpisah di Sungai Majnik ke arah Kampung Maghti," tuturnya.
Mereka yang melarikan diri ke sungai yakni, Sitinjak (25) Sorong, Om Kumis (55) Pinrang dan Halim (20) tinggal di Sorong. Sementara, Adam mengaku, hingga kini masih ada seorang korban yang belum diketahui nasibnya.
Ia mengaku, hingga kini pihaknya telah mengantongi nama-nama pelaku berdasarkan keterangan dan data.
"Kapolda sudah memerintahkan jajaran agar terus memburu dan menangkap pelaku agar bertanggungjawab atas perbuatannya," pungkasnya.
Juru masak selamat
Sempat dinyatakan hilang selama tiga hari, Dewi Manise korban penyerangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Kampung Majnik, Distrik Moskona Utara, Teluk Bintuni, Papua Barat ditemukan selamat.
Dewi Manise atau biasa dipanggil Reva adalah seorang juru masak. Reva ditemukan selamat dengan sejumlah luka di tubuhnya, terutama di bagian lutut.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi lalu dibawa ke Teluk Bintuni dikawal oleh personel TNI dari Pos Moyerga. "Kami dapat informasi dari Kapolres bahwa Reva alias Dewi Manise kini sudah berada di Bintuni." kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi, Minggu (2/10/2022).
Pada peristiwa naas itu, Reva duduk tepat di depan sopir truk. Ketika para pelaku kejahatan itu menyerang ia dan para pekerja lain, Reva terpaksa meloncat dari depan mobil. "Ia lalu didorong oleh seorang teman laki-laki ke jurang, sehingga terpental hingga ke bawah lumpur di lokasi itu," kata Kabid Humas.
Setelah peristiwa itu, juru masak itu berada di kubangan lumpur dalam keadaaan luka di bagian tubuh setelah meloncat. Beruntung ada warga Kampung Istewkim Distrik Moyerga menampungnya di rumah.
"Awalnya Marinus Orocomna selaku warga kampung melakukan pelaporan ke Pos Meyerga bahwasanya telah ditemukan kembali korban dari serangan KKB di rumah Barnabas Orocomna di Kampung Inokra," katanya.
Oleh Komandan Pos TNI Moyerga, korban diminta dibawa ke pos. Korban lalu mendapat perlindungan serta diobati secara medis oleh personel TNI di Pos itu.
"Sekarang korban sedang perjalanan dari Mayerga menuju Bintuni dalam pengawal personel TNI dan diterima di Bintuni oleh tim Ditrreskrimum Polda Papua Barat yang dipimpin Direskrimum Polda Papua Barat Kombes Pol. Novia Jaya,S.H.,M.M." ujar Kabid Humas.
(*/tribun-medan.com/TribunPapuaBarat.com/TribunManado.co.id)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dua dari 12 DPO Kasus Pembantaian Pekerja Jalan Trans Papua Barat Diduga Masih di Bawah Umur