Bank Indonesia
Ini Langkah BI Sumut Dalam Pengendalian Inflasi
Lalu koordinasi TPIP dan TPID dalam Gernas PIP, serta optimalisasi anggaran BTT untuk pengendalian inflasi di daerah.
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pada September 2022, inflasi Sumatera Utara secara bulanan diprakirakan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Masih tingginya curah hujan dan peningkatan sifat hujan di bulan September 2022 lalu berpotensi mengganggu produktivitas dan mendorong kenaikan harga komoditas pangan.
Menanggapi hal itu, Kepala Perwakilan BI Sumut, Doddy Zulverdi menyampaikan Bank Indonesia optimis inflasi Sumut di sektor komoditas pangan bisa lebih terkendali.
Doddy menyampaikan beberapa langkah BI Sumut dalam pengendalian inflasi dapat tertahan oleh berlanjutnya panen raya bawang merah dan aneka cabai.
Baca juga: Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,25 Persen
Lalu koordinasi TPIP dan TPID dalam Gernas PIP, serta optimalisasi anggaran BTT untuk pengendalian inflasi di daerah.
Doddy juga menyampaikan keputusan kenaikan suku bunga juga merupakan sebagai langkah untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1 persen pada paruh kedua 2023.
Ia juga mengatakan hal ini dapat terkendali dikarenakan adanya berbagai inisiatif dari pemerintah daerah (Pemda) yang didukung oleh pemerintah pusat melalui pemanfaatan dana bagi hasil, biaya tak terduga.
"Kemudian juga, ditopang adanya dana desa yang turut diarahkan untuk pengendalian inflasi, khususnya pangan, " ungkapnya dalam Capacity Building Wartawan Ekbis Kota Medan, di Samosir, Sabtu (15/10/2022).
Doddy mengatakan hal ini akan terasa dan terlihat, sehingga pihaknya cukup optimis bahwa inflasi pangan bisa lebih terkendali.
Dikatakannya juga, adapun faktor penahan terutama pada September 2022 ini yang mulai terlihat dan diharapkan akan terus berlanjut sampai pada akhir tahun yakni melalui dukungan berbagai program dalam menjaga produksi pangan.
Seperti misalnya, dengan optimalisasi penggunaan pupuk organik, peningkatan implementasi digital, mendorong produktifitas meningkat melalui dukungan teknologi.
Perbaikan pola tanam, optimalisasi peran-peran BUMN, BUMD dari sisi distribusi lewat penggunaan dana-dana APBD untuk subsid.
Baca juga: Langkah BI dan TPID Sumut Untuk Pengendalian Inflasi Pangan
Diikuti adanya pengawasan kelancaran distribusi, hingga pada peran BUMD untuk menjaga penyaluran produk-produk komoditas strategis tadi.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Finnet Indonesia menyampaikan adapun upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian inflasi Sumut seperti gencar menggunakan sistem pembayaran QRIS.
Menurutnya, apabila sistem pembayaran QRIS kian meningkat dilakukan oleh semua pihak, maka akan semakin memudahkan untuk mengendalikan inflasi.