Berita Sumut

Sempat Diwarnai Keributan, Alat Berat PTPN III Mulai Bersihkan Lahan di Bah Sorma Siantar

ejumlah warga sempat mengadang aktivitas pengamanan aset yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara III di areal afdeling IV Kebun Bah Sorma.

Penulis: Alija Magribi |

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Sejumlah warga penggarap sempat mengadang aktivitas pengamanan aset yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara III di areal afdeling IV Kebun Bah Sorma, Selasa (18/10/2022).

Aksi tersebut merupakan bentuk penolakkan warga penggarap yang sebelumnya menguasai lahan tersebut, telah menanaminya dengan tanaman keras seperti ubi, pinang, kelapa, dan nangka.

Namun beberapa saat berselang, alat berat yang diturunkan pihak PTPN III akhirnya bisa beroperasi tanpa gangguan.

Baca juga: Detik-detik Kericuhan PT KAI dengan Warga Berbaju PDI Perjuangan di Medan, Masalah Penertiban Rumah

Kegiatan tersebut mendapat pendampingan dari unsur TNI-Polri dan Satpol-PP Pematangsiantar dengan total kekuatan seluruhnya mencapai 1000-an personel. 

Humas PTPN III Doni Manurung menyampaikan, kegiatan pembersihan lahan tersebut dilakukan lantaran telah lama dikuasai oleh penggarap.

“Kegiatan kita hari ini adalah pembersihkan lahan HGU PTPN III Kebun Bangun yang tercatat kepemilikannya sebagai HGU Nomor I Kota Pematangsiantar yang selama ini diusahai oleh masyarakat penggarap,” kata Doni di sela-sela memantau aktivitas alat berat ekskavator merubuhkan bangunan rumah penggarap.

“Luas areal program pembersihan kurang lebih 66 hektare dari total bidang  91,59 hektare, dengan di dalamnya terdapat program outer ring road (milik Pemko Pematangsiantar) dan Proyek Tol Trans Sumatera,” kata Doni.

Disampaikan Doni, nantinya, setelah melakukan tahapan pembersihan lahan, alat berat PTPN III akan bekerja membersihkan/merobohkan bangunan rumah penggarap

“Nah, di belakang kita sudah ada dua pintu yang rumahnya sudah kosong dan sudah kita suku hati (ganti untung),” ujar Doni kembali seraya menyebut pemilik rumah/penggarap sudah pindah dan mendapatkan rumah yang layak di tempat lain.

Baca juga: MASYARAKAT Adat Sihaporas Datangi Polres Simalungun, Tuntut Keadilan Soal Kericuhan dengan TPL

Manajemen perusahaan perkebunan plat merah tersebut rencananya akan menanami 8.500 bibit pohon kelapa sawit untuk mengoptimalisasi pendapatan perusahaan dan mendukung perekonomian nasional.

“Kemudian untuk 66 hektar ini akan ditanami 8500 bibit sawit. Sejauh ini mudah-mudahan berjalan lancar kondusif dan lancar. Puji Tuhan berjalan dengan lancar dengan dampingan Kapolres,” tutup Doni.

(alj/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved