Kasus Gagal Ginjal Akut

Update Kasus Gagal Ginjal Akut Pada di Sumut, Hingga Kini Total Ada 14 Orang

Ketua IDAI Sumut dr. Yazid Dimyati mengatakan total pasien anak dengan gagal ginjal akut di Sumut menjadi 14 orang. 

kompas.com
Ilustrasi. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Haji Adam Malik melaporkan data terbaru jumlah anak yang terdeteksi menderita penyakit gagal ginjal akut.

Kepala Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan saat ini pihaknya mencatat sudah 10 kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak yang mereka tangani.

"Sampai saat ini 10 orang tersebut, satu di ataranya mengalami penyembuhan dan sedang proses rawat jalan, 7 orang meninggal dunia, dan saat ini dua orang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan," ujar Rosario kepada Tribun Medan, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Bertambah Lagi Satu, Kini Total Ada 11 Anak di Kota Medan Terkena Penyakit Gagal Ginjal Akut

Sehingga, dari laporan Humas RSUP Haji Adam Malik itu, maka total pasien anak dengan gagal ginjal akut di Sumut menjadi 14 orang. 

"Saat ini kasus yang terdeteksi sudah 14 orang, dengan rincian 10 dirawat di RSUP Haji Adam Malik dengan rincian, 7 meninggal dunia, 2 sedang dirawat, dan 1 sudah mulai pulih dan rawat jalan saja. Sedangkan 4 di antaranya kasus yang ditemukan di rumah sakit lain, 1 meninggal dunia, dan 3 orang berhasil sembuh dan sudah pulang ke rumah," ujar Ketua IDAI Sumut dr. Yazid Dimyati.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada ratusan obat penyebab gangguan ginjal akut pada anak-anak.

Ia mengatakan, dalam temuan Kemenkes terdapat 102 obat sirop diduga penyebab gangguan kesehatan anak-anak tersebut.

Sementara itu disebutkan ada sejumlah faktor penyebab penyakit gagal ginjal akut. Termasuk di antaranya infeksi virus, bakteri leptospira, serta sindrom peradangan multisistem pasca-Covid-19.

Penjelasan itu disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam keterangan tertulisnya.

Dalam keterangan yang dirilis pada 20 Oktober 2022 tersebut, BPOM menyebut bahwa hasil uji cemaran etilen glikol (EG) pada sejumlah obat sirop belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan sirop obat tersebut berkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut.

“Karena selain penggunaan obat, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut seperti infeksi virus, bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca COVID-19,” demikian tertulis dalam keterangan itu.

IDAI kembali menjelaskan terkait gejala gagal ginjal akut pada anak, ada beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:

Baca juga: BPOM Medan Diminta untuk Ditutup, Pendemo Tuding Tidak Awasi Obat Terindikasi Gagal Ginjal Akut

- Demam

- Gangguan pencernaan seperti muntah dan diare

- Gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek

- Tidak bisa kencing atau volume urine yang keluar sangat sedikit

Jika orangtua mendapati beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak di atas, untuk segera periksakan anak ke dokter.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved