Pemain Arsenal Terluka, Tarantino Lawan Penikam di Supermarket, Eks Napoli dan Inter Lucuti Senjata

TRIBUN-MEDAN.COM - Kejadian yang membahayakan nyawa dialami oleh pemain Arsenal yang dipinjamkan ke Monza Pablo Mari dan eks Inter Milan Massimo Tarantino.

Pablo Mari mendapat serang dari seorang penikam hingga terluka.

Sementara itu, Massimo Tarantino yang tengah ada di lokasi tempat kejadian menolong korban dengan melumpuhkan si penjahat.

Keberanian mantan pesepak bola Serie A, Massimo Tarantino patut diacungi jempol.

Baca juga: LIGA INGGRIS: Legenda Man United Ini Semprot Antony usai Pamer Skill, Dinilai Konyol, Banyak Gaya

Massimo Tarantino yang kini berusia 51 yang merupakan mantan pemain Napoli dan Inter Milan itu adalah salah satu orang yang merebut senjata penikam dalam serangan di Supermarket di Kota Milan.

Meski demikian, karena aksinya ini, Massimo Tarantino enggak mau disebut sebagai seorang pahlawan.

Mantan bintang Serie A Massimo Tarantino mengatakan 'Saya bukan pahlawan' setelah 'membantu melucuti penyerang di supermarket'

Mantan pemain Inter Milan dan Napoli Massimo Tarantino menegaskan dia "bukan pahlawan".

"Saya bukan pahlawan," katanya dikutip Standard.

Meski dia telah membantu melucuti senjata penyerang saat insiden penusukan di supermarket di mana pemain Arsenal Pablo Mari terluka.

Lima orang ditikam selama insiden mengerikan di sebuah pusat perbelanjaan Italia di Assago, pinggiran kota Milan, pada hari Kamis (27/10/2022).

Seorang pria mengambil pisau dapur dari rak dan mulai menyerang.

Pihak berwenang mengatakan seorang karyawan supermarket Carrefour meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, dengan tiga lainnya dalam kondisi serius dan satu orang dirawat karena syok.

Bek Arsenal Pablo Mari, yang saat ini dipinjamkan ke Serie A di Monza, akan menjalani operasi di Rumah Sakit Niguarda pada hari Jumat setelah menderita luka dalam di punggungnya selama serangan itu.

Pablo Mari, yang sedang berbelanja bersama istri dan putranya, dalam keadaan sadar dan stabil dan luka-lukanya tidak mengancam jiwa.