Konflik Lahan di Sampali

Pembersihan Lahan di Desa Sampali Ricuh, Warga Saling Lempar Dengan PTPN II saat Pembersihan Lahan

Konflik masalah lahan, di kawasan Desa Sampali, Kecamtan Percutseituan, berujung ricuh hingga keributan antarwarga, Sabtu (30/10/2022).

Penulis: Aprianto Tambunan |

Pembersihan Lahan di Desa Sampali Ricuh, Warga Saling Lempar Dengan PTPN II saat Pembersihan Lahan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Penggusuran lahan dan bangunan menggunakan alat berat yang dilakukan PTPN II, pada Sabtu (29/10/2022), sebabkan kerusuhan warga kemuning dan Kesuma, Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan.

Warga setempat, Anggun mengatakan, sebelum terjadinya kerusuhan tersebut, pihak PTPN II dan pihak NDP datang bertemu dengan warga Kemuning dan warga Kesuma dengan maksud membicarakan besaran tali asih yang akan diberikan.

Namun pada pertemuan tersebut, disebut belum menemui kesepakatan, karena warga menganggap besaran tali asih yang akan diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan warga.

"Sebelumnya kami sudah bertemu dengan PTPN untuk membicarakan tali asih yang akan diberikan kepada warga, namun pertemuan tersebut belum mencapai kesepakatan, " kata Anggun, Minggu (30/10/2022).

Anggun mengatakan, pada sore hari PTPN melakukan pembersihan lahan dan tanaman, namun alat berat yang diturunkan PTPN turut menggusur lahan milik warga hingga mengenai pagar rumah masyarakat.

Saat warga menghalau pekerja PTPN, secara tiba-tiba salah satu OKP yang dibayar PTPN melakukan penyerangan dengan melempar batu ke arah warga, hingga satu warga mengalami memar terkena lemparan batu tersebut.

"Kemarin sore PTPN melakukan pembersihan di lahannya, namun mereka malah ikut menggusur pagar rumah milik warga, karena tidak terima, ya kami halau. Secara tiba-tiba OKP yang menurut kami bayaran PTPN menyerang dengan melempari kami pakai batu dan kaca," katanya.

Ia berharap, kepada pihak PTPN II dan pihak NDP agar tidak melakukan aktivitas apa pun di atas lahan yang saat ini dikuasai oleh warga sebelum ada kesepakatan.

"Kami harap PTPN jangan melakukan aktivasi apapun diatas lahan sebelum mendapatkan kesepakatan dari warga," bebernya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu J Simamora mengatakan, sekitar pukul 16.15 WIB, personil menerima informasi adanya keributan dan langsung mengerahkan anggota untuk mengamankan kerusuhan tersebut.

Sesampainya di TKP,lanjutnya, langsung meredam keributan yang di mana, sekitat 500 orang turun ke lokasi hingga terjadi keributan antar warga dengan pihak PTPN.

Sehingga warga melempari batu ke arah alat berat milik PTPN.

"Iya kemarin keributan itu, jadi kami bersama personil turun untuk meredam keributan. Di TKP kita temui ada 500 orang lebih warga sedang saling serang, jadi kita lerai saat itu juga," ucapnya.

Masih dikatakan Iptu J Simamora, personel lantas membubarkan warga, menyarankan pemerintah desa melakukan pertemuan terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah tersebut agar tidak terjadi kerusuhan kembali.

"Setelah kondusif kita sarankan pemerintah desa untuk melakukan pertemuan dengan warga untuk mencari solusi dengan PTPN," pungkasnya.

(cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved