SIDANG FERDY SAMBO
TERUNGKAP Ferdy Sambo Diduga Jarang Pulang, Putri Candrawathi Pilih Tinggal di Rumah Saguling
Sebelum pindah ke Jalan Saguling, Puti Candrawathi dan Ferdy Sambo diketahui tinggal di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
Terkait hal tersebut, Hakim Wahyu Iman Santosa menanyakan kurun waktu Yosua menjadi ajudan Putri.
"Sejak kapan Yosua jadi ajudan Putri?" tanya hakim Wahyu.
"Sejak pindah ke rumah Saguling, Yosua jadi ajudan Putri Candrawathi," ucap Susi.
"Terus siapa ajudan Sambo itu?" kata hakim Wahyu.
"Dari 2021 itu Daden sama Mathius," jawab Susi.
Atas hal itu Majelis Hakim Wahyu menanyakan soal kedekatan para ajudan Ferdy Sambo itu.
Menjawab hal itu, Susi mengungkapkan tidak tahu.
Atas jawaban tersebut membuat majelis hakim memberikan peringatan kepada Susi untuk berkata jujur dan tidak berbelit.
"Apakah saudara sering liat mereka sering kumpul atau pisah-pisah?" tanya majelis hakim.
"Saya tidak tahu yang mulia," jawab Susi.
"Apakah semua ajudan tinggal di jalan Bangka?" tanya lagi hakim Wahyu.
"Saya tidak tahu yang mulia," jawab lagi Susi.
"Terus apa yang kamu tahu, kamu sambil mikir kalau kamu mikir itu kamu bohong, apakah rumahnya sebesar itu sampe kamu tidak mengenali mereka, jangan beralasan kamu di dapur terus," ucap hakim mengingatkan Susi.
Baca juga: Majelis Hakim Tanyakan Anak Terakhir Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Kapan Dilahirkan? Susi Gelagapan
Kesaksian Adik Brigadir J : Ferdy Sambo jarang terlihat di rumah Jalan Saguling
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi Mahareza Rizky alias Reza. Dia adalah adik Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, dalam sidang perkara dugaan pembunuhan berencana atas terdakwa Bharada E alias Richard Eliezer.
Dalam kesaksiannya, Rizky mengatakan, terdakwa Ferdy Sambo jarang terlihat di rumah Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Hal itu diakui Rizky yang sering kali bermain ke rumah Saguling dan cukup mengerti kehidupan keluarga Mantan Kadiv Propam tersebut.
"Tidak begitu sering saya lihat (Ferdy Sambo ke rumah Saguling)," kata Reza saat berikan kesaksian di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
"Tidak begitu sering FS tinggal di situ? Yang saudara tahu rumah itu tempat tinggal saudara PC? FS tidak begitu sering tinggal di situ?" tanya majelis hakim.
Keluarga Brigadir J Besok Kembali Bersaksi di Sidang Bharada EBharada Eliezer dan Segudang Penyesalannya. "Siap," jawab Reza.
Lalu, Hakim kembali mencecar untuk merincikan berapa kali Ferdy Sambo tidak tinggal di rumah Saguling. Yang lantas dijawab Reza tidak memperhatikan secara detail untuk berapa kalinya.
"Boleh digambarkan tidak begitu sering berapa banyak? Apakah dalam waktu sebulan sekali, dua bulan sekali, atau apa pas kebetulan saja saudara tahu?" tanya majelis hakim.
"Mungkin selama saya main, saya nggak begitu detail berapa kali berapa FS (ke rumah Saguling)," balas Reza.
Isi Rumah Ferdy Sambo
Kemudian, Rizky menjelaskan siapa saja yang tinggal di rumah pribadi jalan Saguling. Mulai dari Putri Candrawathi dan empat anaknya. Selain itu, sekuriti bernama Damson sampai lima asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi juga tinggal di situ.
Namun demikian, Reza tidak mengingat semua nama-nama ART yang bertugas di rumah tersebut. Dia hanya mengingat jika ada yang bernama Kodir tinggal di rumah pribadi untuk membantu urusan rumah tangga Putri. "Kadang ganti-ganti gitu, Yang Mulia. Kadang Richard, kadang ganti lagi Romer, mereka (ajudan tinggal di Saguling) tergantung lepas piket," ungkapnya.
Lebih lanjut, Reza mengaku tidak mengetahui Brigadir J tinggal di mana. Kakaknya ini tidur di rumah Saguling atau rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jaksel.
"(Yosua) Paling ikut Bapak, kalau Bapak pulang ke Bangka, tidur di Bangka. Kalau pulang ke Saguling, tidur di Saguling. Ataupun kalau misalnya bisa balik ke posko, nggak jauh dari rumah Duren Tiga," kata Reza.
Sementara pada kesaksian lainnya, Penasehat hukum Kamaruddin Simanjuntak mengungkap alasan dibunuhnya Brigadir J. Karena sebagai pihak yang memberikan informasi atas adanya wanita 'simpanan' Ferdy Sambo ke Putri Candrawathi.
Hal itu diungkap Kamaruddin ketika diperiksa sebagai saksi dalam persidangan atas terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (25/10).
Kesaksian itu berawal dari hasil temuan investigasi Kamaruddin yang menyebut kalau rencana pembunuhan terhadap Brigadir J telah direncanakan sejak berada di Magelang, Jawa Tengah ketika terjadi pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi.
"Ada. Yaitu mereka di malam hari menginap di sana, kemudian sehari sebelumnya itu ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan istrinya (Putri Candrawathi) yaitu di tanggal 6 menjelang tanggal 7 Juli 2022," kata Kamarudin saat bersaksi di sidang.
Berangkat dari situ, Kamaruddin lalu mengungkap kepada majelis hakim bahwa penyebab pertengkaran antara Sambo dengan Putri, lantaran informasi soal wanita 'simpanan' yang diberikan dari Brigadir J.
"Pertanyaan saya oh mereka bertengkar karena apa?" tanya hakim.
"Pertengkarannya informasi karena wanita," jawab Kamaruddin.
"Apa kaitannya dengan perkara ini?" tanya kembali hakim.
"Perkara ini kaitannya bahwa diduga almarhum sebagai pemberi informasi kepada Bu PC," timpal Kamaruddin.
Meski tidak disebut siapa wanita yang dimaksud. Namun Kamaruddin menduga kalau hubungan antara Ferdy Sambo dengan Putri sudah tidak harmonis. Dengan temuannya kalau antara Sambo dengan Putri telah berpisah rumah.
"Informasi bahwa si bapak ada wanitanya begitu. Karena dari informasi yang kita dapat mereka sudah pisah rumah. Bu PC tinggal di rumah Saguling, sementara bapak itu tinggal di rumah Jalan Bangka," tambah dia.
Baca juga: PAKAR HUKUM PIDANA: Tidak Berikan Keterangan Jujur, Saksi Susi Bisa Ditempatkan di Tempat Khusus
(*/tribun-medan.com/Kompas TV)
