Bawaslu Asahan Didemo

Bawaslu Asahan Didemo, Diduga ada Kader Partai yang Lolos Sebagai Panwaslu

Puluhan orang mendatangi kantor Bawaslu Kabupaten Asahan terkait seleksi Panwaslu Kecamatan yang diduga luluskan kader partai, Kamis (3/11/2022).

Bawaslu Asahan Didemo, Diduga ada Kader Partai yang Lolos Sebagai Panwaslu

TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Puluhan orang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor badan pengawasan pemilu (Bawaslu) Kabupaten Asahan.

Kedatangan pendemo dalam rangka mempertanyakan terkait seleksi panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kecamatan.

Di mana, menurut massa aksi, adanya kader partai yang lulus masuk sebagai Panwaslu, sehingga meminta Bawaslu Asahan untuk evaluasi.

"Kami kemari menuntut Bawaslu Asahan karena kami kecewa dengan kinerja Bawaslu Asahan yang hari ini kami nilai tidak selektif, efektif dan berkeadilan. Dimana, adanya kecurangan dalam seleksi Panwascam. Namun, sebagai pengurus dan terdaftar di administrasi partai polisi masuk seleksi Panwascam," kata Nanda Erlangga, Kordinator aksi, Kamis(3/11/2022).

Ia menduga, Ketua Bawaslu Asahan, diintervensi oleh oknum partai agar oknum ini dapat masuk sebagai Panwascam.

"Kami menduga, intervensi yang dilakukan oleh oknum partai yang memiliki kepentingan di Pemilu tahun 2024. Kami juga menduga, Bawaslu menerima sogokan dari oknum partai," katanya.

Sehingga, akibat hal tersebut, ia meminta kepada ketua Bawaslu agar mundur dari jabatannya karena telah gagal dalam melakukan seleksi Panwascam.

"Kami berharap, kasus ini sampai ke DKPP untuk menindaklanjuti. Kami akan melaporkan kejadian ini kepada DKPP terkait ulah komisioner Bawaslu ini," katanya.

Katanya, dalam unjuk rasanya tersebut, Bawaslu tidak memberikan jawaban terkait pertanyaan yang dilontarkan oleh pendemo.

"Mereka menjumpai kami, namun tidak memberikan jawaban terkait statemen kami. Yang berarti, Bawaslu Asahan ini tidak tau apa-apa," kata Nanda.

Halimatusadiah, komisioner Bawaslu Asahan saat menanggapi aspirasi masyarakat tersebut mengaku mekanisme yang dilakukan telah sesuai dengan regulasi.

"Kami melakukan seleksi telah sesuai dengan peraturan yang berlaku jadi sesuai dengan regulasi yang ada," kata Halima.

Namun, pernyataan Halima tersebut tidak memuaskan para pengunjuk rasa. Sehingga, pengunjuk rasa mengancam akan melakukan aksi kembali dan akan berunjuk rasa di Bawaslu provinsi.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved