Berita Sumut
Empat Hari Terendam Banjir, Warga Sei Rampah Sergai Mulai Terserang Penyakit
Sudah empat hari puluhan rumah warga di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) terendam banjir, akibat meluapnya Sungai Bedagai.
Penulis: Anugrah Nasution |
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Sudah empat hari puluhan rumah warga di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) teredam banjir, akibat meluapnya Sungai Bedagai.
Akibatnya sejumlah warga mulai terserang berbagai penyakit.
Warga Dusun III, Kecamatan Sei Rampah Idah Nasution mengatakan, rumah miliknya telah digenangi sejak Senin (31/10/2022) dini hari lalu. Karena itu, dia pun terpaksa mengungsi untuk sementara waktu bersama keluarga.
Baca juga: Banjir Masih Rendam Ratusan Rumah Warga Desa Sei Rampah, BPBD: Ketinggian Air Sudah Mulai Berkurang
"Sudah empat hari teredam banjir, jadi kami tidur di sini (posko) sama anak juga. Kalau di rumah air masih di atas mata kaki," kata Idah, Kamis (3/11/2022).
Idah mengatakan, ketinggian air memang sudah mulai surut dibanding hari pertama. Bahkan katanya, pada Rabu sore semalam, air tak lagi memasuki rumah.
"Semalam sudah surut ketika sore, tapi malam naik lagi sampai masuk rumah lagi, makanya kami tidur lagi di posko," tuturnya.
Sejak empat hari teredam banjir, tak hanya perabotan rumah yang rusak, Idah pun mulai mengalami penyakit gatal gatal dan terserang penyakit seperti batuk.
"Mulai kena gatal gatal juga ini di kaki, karena mau tidak mau harus ke rumah juga, masak, mandi jadi karena teredam air terus jadi gatal gatal kaki," sambungnya.
Dia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai dapat mencarikan solusi agar banjir tidak lagi terjadi.
Katanya, Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai bisa melakukan pengorekan sungai Bedagai yang setiap tahun mengalami sedimentasi.
"Kalau kita mau itu sungai di korek, biar dalam buka di pinggir pingir aja tapi dalam biar tidak banjir banjir gini terus kami," tuturnya.
Terpisah Kepala Bidang Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana BPBD Serdangbedagai, Manangkok Gultom, mengatakan banjir masih meredam beberapa rumah warga.
Baca juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Sei Rampah, Sebagian Warga Memilih Bertahan
Katanya, air kiriman dari sejumlah Kecamatan membuat air Sungai Bedagai masih tinggi.
"Karenakan dibeberapa Kecamatan intensitas hujan masih tinggi jadi Sungai Bedagai meluap membanjiri rumah rumah sebagian warga," katanya.
Sementara itu, untuk warga yang mulai terserang penyakit langsung ditanggani oleh Puskesmas terdekat. Katanya sejauh ini mayoritas warga masih bertahan di rumah masing-masing.
"Karena puskesmas Pangkalan Budiman dekat dari lokasi banjir jadi warga langsung ke sana. Karana juga air sudah semakin surut warga sudah di rumah semua, namun posko masih kita dirikan di sana," tutupnya.
(cr17/tribun-medan.com)
