Jembatan Nyaris Putus

Jembatan Titi Besi Sei Ular Terancam Ambruk, Bagian Tengah Sudah Jebol

Kondisi jembatan titi besi Sei Ular terancam ambruk karena bagian tengahnya sudah bolong

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Kondisi jembatan titi besi Sei Ular terancam ambruk, bagian tengahnya sudah bolong 

TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Kondisi jembatan titi besi Sei Ular yang menghubungkan Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Sergai terancam ambruk, karena bagian tengahnya sudah bolong.

Karena jembatan titi besi Sei Ular ini terancam ambruk, Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Pemprov Sumut berencana menutup sementara akses masyarakat ini.

Tujuan penutupan jembatan besi Sei Ular yang terancam ambruk ini semata-mata untuk perbaikan.

Baca juga: Rusak Parah, Jembatan Sei Ular Akan Ditutup, Kendaraan Bakal Dialihkan ke Jalur Alternatif

Baca juga: Detik-detik Jembatan Gantung di Gujarat Ambruk, Korban Meninggal 132 Orang!

Harapannya, akses utama masyarakat ini bisa lekas diperbaiki dan berfungsi normal kembali.

Pantauan www.tribun-medan.com, jembatan titi besi Sei Ular masih dilintasi masyarakat, meski penutupan bakal dilakukan pada 3 November 2022 mendatang. 

Di bagian tengah jembatan, ada satu unit truk yang terperosok ke dalam lubang dan nyaris jatuh ke Sei Ular. 

Di sekitar lokasi terlihat banyak warga berkumpul, khususnya warga Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Sergai

Ketika ada kendaraan roda empat yang ingin melintas, mereka pun langsung mengambil posisi untuk membantu sopir mengarahkan agar bisa lewat.

Sebuah truk fuso terperosok di jembatan Sei Ular Titi Besi, Kamis (3/11/2022). Rencananya jembatan tersebut akan ditutup untuk dilakukan perbaikan.
Sebuah truk fuso terperosok di jembatan Sei Ular Titi Besi, Kamis (3/11/2022). Rencananya jembatan tersebut akan ditutup untuk dilakukan perbaikan. (Tribun Medan/Indra Gunawan)

Hal ini mengingat hanya tinggal sekitar 2 meter lagi lebar jembatan yang bisa dilalui.

Tengku Khairil, warga di lokasi menuturka, mereka tidak pernah memaksa kendaraan yang melintas untuk membayar jasa mereka.

Menurutnya, ketika diberi imbalan uang, mereka mengucapkan terima kasih.

Namun, ketika tidak diberi, mereka tidak akan marah.

Warga mengatakan, mereka berjaga agar tidak terjadi kecelakaan di jembatan titi besi Sei Ular ini. 

"Kami baru tahu kalau ini mau ditutup. Kalau memang mau diperbaiki, ya baguslah. Cuma kalau perbaikannya yang rusak ini saja, ya percuma," katanya.

Baca juga: Bupati Deliserdang Ashari Tambunan Resmikan Operasional Jembatan Pantai Serambi Deli Senilai Rp3,5 M

Ia mengatakan, belum lama ini perbaikan sudah dilakukan. 

"Maunya perbaikannya yang bagus sekalian, jadi enggak gampang rusak. Kalau kami dukung saja, karena kami pun enggak pernah maksa orang yang melintas untuk bayar," ucap Khairil.

Dari informasi yang dihimpun www.tribun-medan.com, ketika nanti perbaikan jembatan akan dilakukan, pengendara bisa melintas dengan melewati jalur alternatif.

Dari Desa Pulau Tagor, pengendara akan diarahkan untuk melewati kawasan Tambak Cukur, Pulau Gambar, Timbang Deli dan masuk ke arah Galang Kota, begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Di Usianya ke-70 Putin Makin Menggila Usai Ledakan Jembatan Crimea, NATO Gelar Latihan Perang Nuklir

Untuk kondisi jalannya ada yang beraspal mulus, ada juga yang sedikit mengalami kerusakan.

Dari data yang dihimpun sesuai surat Pemprov Sumut kepada Pemerintah Daerah yang dikeluarkan pada 2 November 2022 dan ditandatangani oleh Ir Heri Indra Siregar selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Medan, ada dua point penting yang disampaikan terkait penutupan jembatan ini.

Dituliskan karena kondisi jembatan yang rusak maka akan dilakukan perbaikan kerusakan jembatan yang anggarannya telah diusulkan dan ditampung melalui dana P-APBD 2022.

Untuk lalu lintas diarahkan melalui jalur yang telah disepakati dalam rapat berbagai pihak.

Selanjutnya Pemerintah Daerah dipinta untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar pelaksanaan perbaikan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dari amatan www.tribun-medan.com setiap ada kendaraan besar yang melintas di jembatan ini terasa jembatan goyang dan menganyun. Diduga hal inilah yang membuat kemudian ketika dilakukan perbaikan kembali lagi mengalami kerusakan.

Terlihat di sisi kanan dan kiri sungai terlihat banyak kegiatan pengorekan pasir sungai. Belum diketahui secara pasti apakah kegiatan tersebut berdampak kepada kondisi jembatan atau tidak.

Dari catatan www.tribun-medan.com jembatan ini juga sempat ditutup selama dua pekan pada November 2021.

Meski sudah dilakukan perbaikan sekarang kondisinya pun lebih parah.

Terlihat saat ini ada batang kelapa yang juga dibuat oleh warga untuk membantu kendaraan yang melintas.(tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved