Berita Sumut
Warga Desa Bagan Asahan Gelar Tahlilan di Depan Kantor Bupati, Minta Dilepas ke Kota Tanjungbalai
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan ibu-ibu warga Desa Bagan Asahan di kantor Bupati Asahan, Kamis (3/11/2022), berlangsung sejuk.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan ibu-ibu warga Desa Bagan Asahan di kantor Bupati Asahan, Kamis (3/11/2022), berlangsung sejuk.
Saat demo tersebut, ibu-ibu itu mengumandangkan tahlilan untuk memancing Bupati Asahan, Surya BSc segera keluar dari dalam kantor.
Pasalnya, kaum ibu yang menunggu kehadiran Bupati Surya agar menanggapi aspirasi mereka, tak kunjung datang.
Baca juga: SOSOK Surya, Bupati Kabupaten Asahan, Pernah Jadi Guru dan Jabat Ketua DPRD Batubara
"Keluarlah engkau bapak Bupati Asahan. Jangan cuma sama kolega dan pemborong saja kau mau jumpa, jumpai juga kami di sini masyarakat mu," kata ibu-ibu dalam unjuk rasa.
Alasan dilakukannya aksi tahlilan dan yasinan oleh para peserta demo, untuk mendinginkan situasi pendemo yang terjemur terik matahari.
"Karena ini siang panas. Mari kita bersama-sama tahlil dan yasinan untuk mendinginkan situasi dan juga hati kita," kata ibu tersebut.
Sementara Kordinator aksi, Andrian Sulin mengaku unjuk rasa ini dilakukan atas kekecewaan masyarakat Desa Bagan Asahan atas keputusan yang diambil oleh Bupati Asahan terkait gugatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang diduga terdapat kecurangan.
"Kami bukan meminta menang. Kami cuma minta adil. Karena, panitia pemungutan surat suara telah melakukan kecurangan dengan mencoblos ke salah satu calon dengan dua surat suara sisa," kata Andrian Sulin.
Katanya, masyarakat akan menerima ataupun legowo atas hasil pemilihan bila tidak terjadi kecurangan.
Namun, karena ada kecurangan dalam gugatan tersebut, maka masyarakat menggeruduk dan mendatangi kantor Bupati Asahan.
"Sehingga, akibat tidak ditemukannya keadilan di Kabupaten Asahan. Masyarakat Bagan Asahan meminta kepada Bupati agar legowo untuk menyerahkan kami ke Kota Tanjungbalai," katanya.
Baca juga: SOSOK Taufik Zainal Abidin, Wakil Bupati Asahan yang Lepas Status ASN Demi Maju Pilkada
Ia mengaku, permintaan tersebut dilakukan karena Desa Bagan Asahan selama ini selalu dikesampingkan oleh pemerintah, sehingga membuat masyarakat merasa kecewa terhadap Pemkab Asahan.
"Karena setiap kepala desa berganti, tidak ada untungnya bagi kami. Pembangunan di desa kami selalu dikesampingkan oleh Pemkab," katanya.
Hingga sore hari massa mendemo, tak satu orang perwakilan Pemkab Asahan menjumpai para pendemo.
(cr2/tribun-medan.com)
