Pemkab Deliserdang
Hadiri Seminar Halaqah Kebangsaan, Bupati Deliserdang Ashari Harap Perempuan Bisa Jadi Tiang Negara
Keberadaan MUI di Kabupaten Deli Serdang, sudah banyak membantu pemerintah terkait fatwa penentu kebenaran aliran, menciptakan hubungan harmonis
TRIBUN-MEDAN.COM, LUBUKPAKAM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai wadah berhimpunnya para ulama, sejak kelahirannya tidak pernah absen bersama pemerintah dalam membangun umat.
Keberadaan MUI di Kabupaten Deli Serdang, sudah banyak membantu pemerintah terkait fatwa penentu kebenaran aliran, menciptakan hubungan harmonis antar umat Islam, bahkan antar umat beragama.
Sehingga, Deli Serdang saat ini kondusif, tidak pernah terjadi konflik yang besar dan berbau Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Penuturan itu disampaikan Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan pada Seminar Halaqah Kebangsaan yang diselenggarakan Forum Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga DP MUI Deli Serdang di Balairung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Sabtu (5/11/2022).
"Alhamdulillah, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang secara sadar memposisikan diri sekaligus memposisikan majelis ulama sebagai pembimbing pemerintah. Dan ini bukan sesuatu yang luar biasa atau menyimpang dari ketentuan karena dalam pemahaman saya, perjalanan tugas-tugas kenegaraan pemerintahan bahkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) pun sudah dinyatakan, negara kita ini berdasarkan pada ketuhanan yang maha esa," tegas Bupati.
Oleh karena itu, sambung Bupati, menjadi sesuatu yang wajar jika Pemkab Deli Serdang memposisikan MUI sebagai salah satu penasihat dan pembimbing utama dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Dengan begitu, imbuh Bupati, di Deli Serdang tidak akan pernah terjadi kebijakan yang bertentangan dengan pandangan agama.
"Memang itulah tempatnya para ulama dalam hubungan dengan pemerintah sesuai kesepakatan para pendiri bangsa yang tertuang dalam UUD. Majelis Ulama Indonesia Deli Serdang memberi perhatiannya kepada kaum perempuan dengan mengadakan Seminar Halaqah Kebangsaan yang bertema pemberdayaan perempuan," papar Bupati.
Digelarnya seminar tersebut, ungkap Bupati, merupakan perwujudan keadilan gender.
Apalagi, peranan wanita saat ini sudah semakin kompleks dan memunculkan fenomena-fenomena sosial, seperti terjadinya berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual dan lain sebagainya.
"Ini menandakan betapa masih rentannya perempuan ditempatkan dan diperlakukan secara tidak adil oleh para pria. Potret negatif ini memang harus kita akhiri dengan cara memberi bimbingan, edukasi dan menyerukan kodrat, harkat serta martabat perempuan," tegas Bupati.
Potensi perempuan, jelas Bupati, merupakan potensi yang tidak sekadar perlu diperhitungkan.
Tapi lebih dari itu, potensi perempuan disadari sebagai salah satu potensi luar biasa yang diharapkan akan ikut memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keberadaan kaum perempuan, disadari merupakan pemegang peran sangat sentral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Inilah luar biasanya ajaran Islam yang jauh sebelumnya sudah mengajarkan seperti itu. Wanita, perempuan adalah tiang negara yang kalau dia baik, maka negara baik. Kalau dia rusak, maka negara rusak," pungkas Bupati.