Berita Seleb
UPDATE Kasus Baim Wong dan Paula: Pelapor Serahkan Bukti Tambahan Penuhi Unsur Pelanggaran UU ITE
Kasus prank Baim Wong dan Paula Verhoerven ke institusi Polri berbuntut panjang. Polisi telah memneriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti.
TRIBUN-MEDAN.com - Kasus prank Baim Wong dan Paula Verhoerven ke institusi Polri berbuntut panjang. Polisi telah memneriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti.
Diketahui sebelumnya, Baim Wong dan Paula membuat konten prank melaporkan kasus KDRT.
Paula mengaku sebagai korban KDRT dari suaminya, Baim Wong.
Namun nayatanya semua itu bohong dan tidak benar.
Baim Wong hanya membuat konten untuk kebutuhan YouTube. Namun, konten itu mendapatkann hujatan dan dilaporkan ke Polisi.

Pihak pelapor Baim Wong dan Paula Verhoeven, Dosma Roha Sijabat dan Prabowo, mengaku telah menyerahkan tambahan bukti atas laporannya.
Kasus dugaan pelanggaran Undang Undang Informasi Transaksi dan Elektronik (UU ITE) yang dilaporkan telah dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Adapun pada hari ini, Rabu (9/11/2022), Prabowo dan Dosma menjalani pemeriksaan lebih lanjut serta menyerahkan bukti.
"Berupa video full tanpa dipotong dari Baim dan kita menyerahkan nama-nama saksi, saksi di sini saksi penting yang ada di TKP. Kita punya dua saksi yang ada di TKP langsung," kata Dosma.
“Barang bukti lain video tangkap layar dari ucapan Baim dan Paula video kita ambil beberapa bagian dari awal sampai akhir untuk memenuhi unsur di ITE. Selanjutnya bukti lain di Pasal 14 ayat satu salah satu unsur harus ada keonaran di kalangan umum," tambah Dosma.
Lanjut Dosma, laporannya itu untuk memberikan efek jera kepada Baim Wong dan Paula Verhoeven.
"Di sini kami menghadirkan dua bukti yang pertama kegaduhan yang ada di masyarakat di media dan juga di umumnya. Dan juga saya dengar kabar nanti ada aksi demo agar Baim dan Paula di tindak tegas," tutur Dosma lagi.
Selain itu, Dosma dan Prabowo juga belum membuka komunikasi dan pintu damai terhadap Baim Wong dan Paula.
“Sejauh ini kita belum ada komunikasi intens ya tapi mungkin hanya tanggapan somasi kemarin saja,” ucap Prabowo.
"Kalau untuk perdamaian tergantung ya, karena dari pihak sebelah kita juga harus mendengarkan bagaimana keinginan mereka karena ini kan masih lidik dan mengumpulkan bukti-bukti," tutur Dosma.