Pembunuhan

ASN Eks Kepala Puskesmas yang Bunuh Ibu Tiri dengan Dugaan Depresi, Ini Pengakuan Camat Syarifah

Pelaku diketahui bernama Diana Hasibuan. Ia merupakan seorang ASN yang bekerja di bidang kesehatan Pemkab, Labuhanbatu Selatan.

HO
Seorang ASN bakar ibu tiri di Kabupaten Labusel hingga meninggal dunia 

"Kalau nggak salah saya, ibu nya ini dia yang ngurus. Walaupun ibu tiri, dia (pelaku) sayang sama ibunya ini, dari dulu dia yang ngurus. Dari dulu memang sama dia, sudah seperti ibu kandung," sambungnya.

Ia mengungkapkan bahwa, pelaku memiliki seorang suami dan empat orang anak.

Namun, sang suami yang juga merupakan ASN mengalami sakit parah.

"Kalau nggak salah saya suaminya itu guru, entah kepala sekolah SMP. Tapi lagi sakit stroke mungkin itu juga penyebabnya, tapi nggak tau juga pastinya apa sih," ujarnya.

Polisi Lakukan Pemeriksaan Intensif

Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif, terhadap seorang wanita berinisial DH, yang diduga nekat membakar ibu tirinya berinisial ND (60) hingga tewas.

Peristiwa itu terjadi di Desa Sampean Barat, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, pada Jumat (11/11/2022) lalu.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil keterangan dari dokter terkait kondisi kejiwaan dari pelaku.

"Untuk kejiwaan pelaku, perlu ada pemeriksaan dari dokter jiwa dan kita masih menunggu hasilnya," kata Rusdi kepada Tribun Medan, Minggu (13/11/2022).

Ia menjelaskan, petugas juga masih melakukan pendalaman soal motif pelaku yang merupakan ASN di Kabupaten Labuhanbatu Selatan itu nekat membakar ibu tirinya.

"Motif masih kita dalami, untuk keterangan sementara pelaku ini mau bakar diri tapi kena ibunya," sebutnya.

Rusdi menambahkan, saat ini pelaku sudah diamankan oleh petugas, usai peristiwa tersebut terjadi.

"Pelaku sudah kita amankan, dan masih dalam tahap pemeriksaan," ungkapnya.

Diketahui, saat kejadian pelaku diduga membakar ibu tirinya seusai salat subuh karena jasad dalam kondisi memakai mukenah.

Kapolsek Sei Kanan AKP Herry Sugiharto mengatakan, awalnya sekitar pukul 04:30 WIB tanggal 11 November warga mendengar korban berteriak meminta tolong.

Kemudian menantunya mendengar dan langsung mendatangi korban yang rumahnya bersebelahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved