SEJARAH Kuil Shri Mariamman, Sudah Ada Sejak Tahun 1884 Masehi, Lambang Toleransi Beragam di Medan

Sejarah Kampung Madras 

Pemerintah Kolonial Belanda memberi sebidang tanah untuk dijadikan tempat tinggal masyarakat India. Tidak hanya Tamil namun juga bagi Punjabi dan suku India lainnya, mereka membentuk perkampungan yang saat ini dikenal dengan Kampung Madras.

Dahulu Kampung madras lebih dikenal dengan nama kampung Keling namun penggunaan nama kampung Keling dihapuskan karena mengandung makna diskriminatif bagi warga Tamil yang berkulit hitam, sementara kata madras mengandung makna tersendiri, madras merupakan nama lain dari ibukota Tamil nado daerah asal etnis Tamil.

Pergantian nama kampung Keling menjadi Kampung Madras menjadi pengingat atas identitas asli budaya mereka.

Kuil Shri Mariamman dan Kampung madras tidak terpisahkan keberadaannya, mereka menyumbang nilai historis dan budaya yang besar bagi kota Medan.

Sebagai salah satu kuil Hindu tertua di Sumatera, kuil Sri Mariaman telah menjadi cagar budaya di kota Medan, sementara Kampung madras telah disulap menjadi icon little India tepatnya pada tahun 2018.

Gapura berornamen warna-warni dan tulisan welcome to little India berdiri berdampingan dengan kuil Sri Maryaman, kedua ikon ini telah berkembang menjadi objek wisata corak budaya India memang begitu kental terasa di kawasan ini.

Pengunjung datang dari luar kota, luar negeri bahkan dalam kota Medan sendiri, keinginan untuk mengenal budaya dan agama yang berbeda menjadi daya tarik bagi pengunjung yang datang ke kawasan little India, banyak juga anak-anak muda yang datang untuk belajar nilai sejarah dari tempat ini. 

Tidak berlebihan jika menyebut kota Medan sebagai miniatur keberagaman bangsa Indonesia.

Kuil Sri Mariamman yang menjadi jantung kawasan little India merupakan corak kehidupan masyarakat hindu Tamil di Medan, kehadiran mereka juga menjadi bukti bahwa multikultural sudah tercermin di kota Medan sejak lampau.

(cr26/tribun-medan.com)