Berita Sumut

Tiga Tahanan Kabur Rutan Sipirok Sudah Berhasil Diamankan, Petugas Kini Fokus Buru 4 Tahanan Lain

Tiga dari tujuh tahanan kabur dari Rutan Kelas IIB Sipirok kini telah berhasil diamankan, sisanya masih dalam buruan petugas.

HO
7 tahanan Rutan Klas IIB Sipirok kabur 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tiga dari tujuh tahanan kabur dari Rutan Klas IIB Sipirok kini telah berhasil diamankan.

Dua di antaranya yakni Muhammad Hatta Harahap dan Pian Nasution diamankan pada pekan lalu.

Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumut, Erwedi Supriyatno mengatakan, teranyar satu tahanan lainnya yang kabur atas nama Muhammad Ramadan alias Madan telah kembali usai menyerahkan diri.

Baca juga: Karutan Klas IIB Sipirok Diperiksa Buntut Kaburnya 7 Tahanan, Kadivpas: Bangunan Rutan Tak Standar

"Baru tiga orang, satu orang baru diamankan, dia menyerahkan diri (Muhammad Ramadan alias Madan)," kata Erwedi, Rabu (16/11/2022).

Terkait hasil pemeriksaan terhadap Karutan Klas IIB Sipirok, Muslimin Surbakti, Erwedi mengatakan masih terus berlanjut.

Terlebih saat ini, pihaknya fokus untuk melakukan pencarian terhadap para tahanan yang kabur.

"Nanti, masih dilanjutkan. Karena yang lalu masih konsentrasi melakukan pencarian," ucapnya.

Untuk diketahui, sebanyak tujuh tahanan Rutan Klas IIB Sipirok melarikan diri dengan cara memanjat pagar tembok rutan setinggi 6 meter, menggunakan kain yang dipakai sebagai tali pada Senin (7/11/2022) ekira pukul 04.00 WIB.

Disebutkan, salah satu penyebab tujuh tahanan bisa melarikan diri, karena bangunan Rutan dinilai tidak sesuai standar bangunan Lapas dan Rutan.

Adapun identitas tujuh tahanan yang kabur adalah Muhammad Hatta Harahap, Enda Muda Lubis, Syamsul Harahap, Jonri Batubara.

Kemudian Muhammad Ramadan alias Madan, Pian Nasution, dan Mara Hakim Dalimunthe alias Bayo.

Erwedi menjelaskan, ketujuh tahanan melarikan diri ketika hujan yang lebat sehingga para petugas yang berjaga tidak mendengar suara apa pun.

"Pada saat pelarian hujan lebat sehingga petugas tidak mendengar apa-apa," bebernya.

Di samping juga, sejak awal dibangun hingga kini, Rutan Klas IIB Sipirok, belum pernah tersentuh perbaikan gedung hunian.

Baca juga: 7 Narapidana Rutan Sipirok Kabur, Diduga karena Tak Ada Penjaga dan Dinding Sel Rapuh

"Karena dinding kamar hanya setebal 11,5 cm dan hanya terbuat dari campuran semen,pasir, dan batu kerikil (bukan batu merah). Gedung Rutan Sipirok dibangun sekitar tahun 1982 dan belum pernah ada perbaikan gedung hunian," jelas Erwedi.

Dirinya pun membandingkan jumlah petugas yang ada dengan total tahanan yang mendekam di Rutan Klas IIB Sipirok

"Petugas Rutan hanya berjumlah 26 orang sedang jumlah WBP 167 orang. Petugas pengamanan hanya 5 orang," sebutnya.

(cr28/tribun-medan.com)

 

 

 


Wajah ketujuh tahanan Rutan Kelas II B Sipirok yang melarikan diri.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved