Viral Medsos
UPDATE Korban Gempa Cianjur: 56 Orang Meninggal Dunia, 700 Orang Luka Berat
Bupati Cianjur Herman Suherman menyatakan warganya membutuhkan dokter bedah tulang karena banyak korban gempa bumi yang mengalami luka berat.
TRIBUN-MEDAN.COM - Bupati Cianjur Herman Suherman menyatakan warganya membutuhkan dokter bedah tulang karena banyak korban gempa bumi yang mengalami luka berat.
Menurut data yang berhasil dihimpun, Herman mengatakan terdapat 700 orang mengalami luka-luka, yang mana 70 persen di antara mereka mengalami luka berat. Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga membutuhkan jaringan listrik untuk bisa melakukan operasi. Pasalnya, mayoritas korban mengalami patah tulang dan membutuhkan dokter bedah tulang.
“Hampir 70 persen luka berat. Yang luka ringan tidak dibawa ke rumah sakit, mereka di rumah saja,” kata Herman kepada Kompas TV, Senin (21/11/2022).
“Kami butuh dokter bedah tulang, karena masih sangat minim, kita belum bisa operasi karena listrik belum bisa menyala,” sambungnya.
Herman mengatakan bahwa saat ini dia ikut turun menangani pasien. Sejumlah tenaga kesehatan dari Cianjur Selatan dikerahkan untuk menuju ke Cianjur Utara untuk menangani pasien di berbagai rumah sakit.
Saat ini, kata dia, rumah sakit pun kesulitan melakukan penanganan karena banyaknya pasien yang datang. Saking membludaknya, tak sedikit pasien yang menunggu di halaman rumah sakit.
“Saya sudah mengerahkan dari semua puskesmas agar menuju ke Rumah Sakit Sayang, termasuk dari rumah sakit yang ada di Cianjur Selatan agar segera menuju Cianjur Utara untuk menangani pasien di halaman rumah sakit,” tegas Herman.
Sebagai upaya percepatan penanganan korban gempa, Herman mengatakan bahwa pihaknya akan mendirikan posko dan rumah sakit darurat di Pendopo Cianjur.
“Posko rencananya kita akan bangun di Pendopo Cianjur. Kita juga akan membangun rumah sakit darurat di Pendopo Cianjur.”
Herman mengumumkan kepada tenaga kesehatan untuk datang ke Rumah Sakit Sayang atau Pendopo Cianjur untuk membantu menangani pasien.
Menurut data terkini dari Bupati Cianjur memastikan jumlah korban tewas akibat gempa bumi M 5,6 Cianjur mencapai 56 orang.
Di antara jumlah tersebut, 40 korban tewas merupakan anak-anak. "Data paling baru, korban meninggal mencapai 56 orang dengan 40 di antaranya merupakan anak-anak. Kebanyakan anak-anak, mereka tertimpa bangunan yang ambruk," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan, Senin (21/11/2022) sore.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal ada 46 orang meninggal dunia. "Sekarang sudah ada 46 orang yang meninggal dunia dan sudah ada di RSUD Kabupaten Cianjur," kata Kepala BNPB Suharyanto saat konferensi pers via Zoom bersama BMKG, Senin (21/11/2022).
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan banyaknya korban meninggal dunia akibat gempa M 5,6 Cianjur lantaran kondisi rumah-rumah di Cianjur yang tidak tahan gempa. Selain itu, gempa Cianjur juga terjadi di siang hari. "Kita bayangkan saja ini siang hari kejadian, dan warga tinggal di rumah-rumah tidak tahan gempa, begitu ada gempa ya langsung ambruk," ucapnya.
Suharyanto berharap ini menjadi pelajaran untuk ke depannya. Dia meminta agar ke depannya rumah-rumah di wilayah rawan gempa disiapkan yang tahan gempa.
"Ini jadi PR kita bersama bagaimana menyiapkan rumah rumah tahan gempa yang sekarang sudah berdiri," ujar dia.
Guncangan gempa terasa di Jakarta, Depok, Bogor hingga Purwakarta pada Senin siang (21/11/2022).
Berdasarkan pantauan, getaran gempa terasa sekitar pukul 13.23 WIB.
“Ini di Depok terasa banget. Temen-temen gw di Bogor, Purwakarta terasa,” kata Harry, warga Depok.
Sementara itu, Ninuk warga Salemba, Jakarta Pusat, mengaku juga merasakan getaran gempa yang cukup kuat.
“Meja belajar gw buat ngetik goyangnya berasa,” kata Ninuk. Saat ini Ninuk masih waspada karena khawatir ada gempa susulan.
“Jadi buka pintu, takut gempa lagi,” ujarnya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan pusat gempa terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan kekuatan magnitudo 5,6.
Lokasi gempa berada di 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. "Tidak berpotensi TSUNAMI," tulis BMKG di akun Twitter resmi, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 Wib.
Tak hanya itu diketahui kekuatan gempa ini juga merobohkan beberapa rumah warga dan menimpa mobil.
Warga Jakarta dan Bandung juga menyampaikan bahwa mereka merasakan getaran gempa tersebut.
“ Serem bangett ya Allah ini bener-bener ngeri banget, kantorku plafonnya pada runtuh gak berani masuk kantor,’ tweet 2kakzekage
“ Pantas kencang padahal Cuma 5,6, tertanyata titik gempanya di darat,” tweet @mohamadariffaj1
“ Yaa Allah pantesan di Bogor kesara banget ternyata gempanya di cianjur, semoga kita selalu dalam lindungan Allah,” tulis @mianrrmdhn
BMKG juga menyarankan supaya para warga hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
