Berita Viral
Viral Wajah Tua Putri Candrawathi, Dibandingkan Vera Pacar Brigadir J, Jaksa: Bu Putri Ini Sudah Tua
Hal itu setelah video jalannya sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J banyak diunggah di TikTok.
"Sepanjang sepemahaman saya, kecil sekali kemungkinan atau bahkan mungkin tidak ada orang yang mengaku sudah mengalami kekerasan seksual lalu mengekspose ke hadapan publik, ia perkenalkan dirinya lalu dia sebut namanya," kata Reza Indragiri.
Tak hanya itu, ia juga menyoal respon Putri Candrawathi yang justru tak mau terbuka saat didatangi LPSK.
"Juga sulit diterima oleh akal saya bahwa orang yang mengklaim sebagai korban kekerasan seksual ini justru resisten ketika didatangi oleh LPSK," tambahnya.
Hal itu juga yang membuatnya prihatin karena Komnas HAM dan Komnas Perempuan pada salah satu rekomendasinya menyimpulkan diduga kuat sudah terjadi kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi dan merekomendasikan atau mendorong penegak hukum untuk melakukan investigasi.
Padahal menurut dia, dilihat dari hal itu saja Putri Candrawathi jauh dari profil korban kekerasan seksual.
"Sementara Brigadir Yosua yang sekali lagi disebut pemarah dan tidak suka berinteraksi dengan teman-teman, suka dugem, minta dicarikan perempuan, dan berkepribadian ganda, boleh jadi dialah sesungguhnya yang mengalami kekerasan seksual itu, bahkan secara berulang kali," ungkap Reza Indragiri.
"Itu bentuk pelampiasannya?," tanya host.
"Tepat !," kata Reza Indragiri lagi.
Menurut dia, akan sulit bagi korban kekerasan seksual untuk berkata-kata keluar bahwa saya mengalami kekerasan.
"Sebagian ilmuan pun mengatakan bahwa trauma akibat kekerasan seksual adalah trauma di atas trauma. Itu menunjukkan bahwa guncangan itu sedemikian hebat dialami korban. Lebih-lebih lagi ketika korban ini berjenis kelamin laki-laki, yang dianggap oleh masyarakat awam sebagai sosok yang memegang kekuatan," bebernya.
Hal itu membuat korban kekerasan seksual yang berjenis kelamin laki-laki ini semakin sulit mengatakan kepada siapapun bahwa sudah mengalami penderitaan sekian lama.
"Mulutnya bisa diam tapi tanda-tanda yang dialami akibat kejahatan seksual itu dari hari ke hari kian nyata. Dia semakin sulit mengendalikan emosinya, semakin tempramental, dia kemudian menjadi maaf, perilakunya serba ngesex misalnya," tutur dia.
Ia pun kemudian membandingkan dengan keterangan saksi soal sifat Brigadir J.
"Barang kali itu yang jadi indikasi minta dicarikan perempuan lah segala macam, kemudian mengembangkan pola hidup tidak sehat yaitu dugem. Ditambah lagi kepribadian ganda, itu rangkaian sifat yang bisa kita temukan pada korban kekerasan seksual," urainya.
Reza Indragiri pun menyimpulkan bahwa yang paling mungkin jadi korban justru Brigadir J.
"Jadi kita simpulkan, dari dua orang ini siapa profilnya yang justru mendekati korban kekerasan seksual? Menurut saya mendiang Brigadir Yosua-lah yang profilnya yang justru mendekati korban kekerasan seksual," tandasnya.
(*/ Tribun-Medan.com)