Pembacokan
Pelajar Tewas Dibacok Ternyata Anak Semata Wayang, Bunda Reni Tak Henti Menangis
Melihat anak semata wayang tewas mengenaskan dibantai, sejak jenazah tiba pada Sabtu dinihari ia tak henti-hentinya menangis.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Ketika Rohaya mengadakan acara makan-makan di kelas, korban yang membereskan semuanya.
Namun ketika acara dimulai Eko Farid Azam malah menyendiri. Kemudian setelah itu dia menyanyikan sebuah lirik lagu penyanyi Ari Lasso, berjudul hampa.
"Terus dia videokan dan memilih lagu 'entah dimana dirimu berada, hampa terasa hidupku tanpa dirimu'. Lagu ini pun kena juga ke kejadian ini, lagu itu kayaknya dia sudah mulai merasa,"ungkapnya.
Sikap tak biasa tak hanya terlihat oleh Rohaya dan teman sekelasnya.
Eko juga menunjukkan sikap berbeda kepada guru-guru yang lain karena ia menyelesaikan seluruh tugas seminggu lebih awal dari waktu yang ditentukan.
Rohaya pun merasa kaget karena Eko jauh lebih rajin dari biasanya.
'Terus saya bilang sama dia, Eko , makasih ya sudah ngerjain tugas,'ucap Rohaya menuturkan ucapannya ke Eko waktu itu.
Mendengar ucapan Rohaya Naibaho Eko justru merendah diri. Dia menyebut sudah kewajibannya menyelesaikan tugas.
"Ibu bilang makasih karena kamu anak baik sudah mengerjakan tugas. Terus dijawab 'Seharusnya itu tugas saya bu, ibu gak perlu bilang terima kasih,"ucapnya lagi menirukan perkataan Eko.
Setelah tewasnya Eko, Rohaya berharap Polisi segera menangkap pelaku yang menewaskan remaja yang dikenal baik dan di kalangan teman hingga tetangga ini.
Ia pun khawatir tawuran antar pelajar semakin bergejolak, jika pelaku tak segera ditangkap.
"Harapan saya polisi cepat cari pelakunya. Kita engga tahu ke depannya. Mungkin anak anak ada yang ngumpul lagi untuk membela ini,"harapnya.
Sebelumnya, aksi tawuran sadis antar pelajar terjadi dalam sebuah SPBU di Jalan Kapten Sumarsono Kecamatan Sunggal, Jumat (25/11/2022) sore.
Eko tewas dibacok, dipukuli diduga pelajar dari sekolah lain di SPBU Jalan Kapten Sumarsono Medan, Jumat 25 November kemarin sore.
Ia tewas di dalam minimarket SPBU saat berusaha menyelamatkan diri dari keberingasan para pelaku yang terus mengejarnya menggunakan senjata tajam, kayu dan pentungan basbol.