Tawuran

Fakta-fakta Pelajar Tewas Dibacok saat Tawuran, Anak Semata Wayang hingga Pengakuan Wali Kelas

Rohaya Naibaho , Wali Kelas korban di SMK N 9 Medan merasa salah satu orang yang terpukul atas kepergian Eko Farid Azam.

HO/Tribun Medan
Tangkapan layar saat korban dikejar para pelaku sebelum tewas. 

Ketika Rohaya mengadakan acara makan-makan di kelas, korban yang membereskan semuanya.

Sejumlah rekan almarhum Eko Farid Azam (15), siswa Kelas X, SMK Negeri 9 Medan di Jalan Pasar V, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal memadati rumah korban tawuran almarhum Eko, Sabtu (26/11/2022).
Sejumlah rekan almarhum Eko Farid Azam (15), siswa Kelas X, SMK Negeri 9 Medan di Jalan Pasar V, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal memadati rumah korban tawuran almarhum Eko, Sabtu (26/11/2022). (Tribun Medan/Fredy Santoso)

Namun ketika acara dimulai Eko Farid Azam malah menyendiri. Kemudian setelah itu dia menyanyikan sebuah lirik lagu penyanyi Ari Lasso, berjudul hampa.

"Terus dia videokan dan memilih lagu 'entah dimana dirimu berada, hampa terasa hidupku tanpa dirimu'. Lagu ini pun kena juga ke kejadian ini, lagu itu kayaknya dia sudah mulai merasa,"ungkapnya.

Sikap tak biasa tak hanya terlihat oleh Rohaya dan teman sekelasnya.

Eko juga menunjukkan sikap berbeda kepada guru-guru yang lain karena ia menyelesaikan seluruh tugas seminggu lebih awal dari waktu yang ditentukan.

Rohaya pun merasa kaget karena Eko jauh lebih rajin dari biasanya.

'Terus saya bilang sama dia, Eko , makasih ya sudah ngerjain tugas,'ucap Rohaya menuturkan ucapannya ke Eko waktu itu.

Mendengar ucapan Rohaya Naibaho Eko justru merendah diri. Dia menyebut sudah kewajibannya menyelesaikan tugas.

"Ibu bilang makasih karena kamu anak baik sudah mengerjakan tugas. Terus dijawab 'Seharusnya itu tugas saya bu, ibu gak perlu bilang terima kasih,"ucapnya lagi menirukan perkataan Eko.

Setelah tewasnya Eko, Rohaya berharap Polisi segera menangkap pelaku yang menewaskan remaja yang dikenal baik dan di kalangan teman hingga tetangga ini.

Ia pun khawatir tawuran antar pelajar semakin bergejolak, jika pelaku tak segera ditangkap.

"Harapan saya polisi cepat cari pelakunya. Kita engga tahu ke depannya. Mungkin anak anak ada yang ngumpul lagi untuk membela ini,"harapnya.

Sebelumnya, aksi tawuran sadis antar pelajar terjadi dalam sebuah SPBU di Jalan Kapten Sumarsono Kecamatan Sunggal, Jumat (25/11/2022) sore.

Eko tewas dibacok, dipukuli diduga pelajar dari sekolah lain di SPBU Jalan Kapten Sumarsono Medan, Jumat 25 November kemarin sore.

Ia tewas di dalam minimarket SPBU saat berusaha menyelamatkan diri dari keberingasan para pelaku yang terus mengejarnya menggunakan senjata tajam, kayu dan pentungan basbol.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved