News Video
Dinilai Merusak Nama Baik, Kepala Sekolah SMAN 8 Medan Merasa Keberatan Atas Video yang Beredar
Kepala Sekolah SMAN 8 Medan Rosmaida Asianna Purba merasa keberatan atas video yang tersebar diduga mencemarkan nama baik sekolah yang dipimpinnya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Sekolah SMAN 8 Medan Rosmaida Asianna Purba merasa keberatan atas video yang tersebar diduga mencemarkan nama baik sekolah yang dipimpinnya.
Saat ditemui Tribun Medan diruangan sekolah tersebut, Rosmaida mengaku sangat keberatan dengan video yang tayang dari channel Youtube Aktual Channel dengan judul "BUKA-BUKAAN KASUS DI SMAN 8 MEDAN ".
Dirinya menyebutkan, akibat video yang beredar tersebut, mencoret nama baik sekolah negeri yang dipimpinnya itu.
"Saya keberatan dengan video yang beredar, yang mencoret nama baik SMAN 8 Medan, yang mana itu tidak benar adanya," sebut Rosmaida, Jumat (9/12/2022).
Rosmaida menjelaskan, bahwa siswa yang berinisial K itu telah diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan melanggar dispilin yang sudah ditetapkan di sekolah itu.
"Anak itu sudah kami fasilitasi untuk pindah ke sekolah swasta, dan orang tua atau walinya telah datang untuk diberikan rekomendasi pindah disertai dengan permohonan dari anak itu sendiri," jelasnya.
Perempuan yang berambut pendek itu juga membantah, kalau pernyataan mengenai diperbolehkannya siswa untuk merokok dan berjudi disekolah itu tidak benar.
"Oh tidak benar. Ada ketentuan disiplin yang ditetapkan dinomor ke 18 bahwa anak tidak boleh merokok. Tidak benar itu," tegas Rosmaida.
Atas video yang tersebar itu, Rosmaida selaku kepala sekolah menunggu langkah selanjutnya yang akan diperintahkan oleh pimpinannya.
"Saya menunggu arahan dari pimpinan saya. Jelas saya keberatan dengan video itu, merusak nama baik SMAN 8 khususnya, dan mencoret pendidikan di Sumatera Utara," bebernya.
"Jadi saya menunggu secara, bagaimana hukumnya dari pimpinan saya, pak Kepala Dinas dan Pak Gubernur," tambahnya.
Senanda dikatakan Indra Sakti Harahap selaku Ketua Umum Alumni SMAN 8 Medan sekaligus Ketua Komite Sekolah, dirinya juga menyesali perbuatan adiknya tersebut.
Indra menegaskan, dirinya mewakili para alumni dari sekolah itu merasa keberatan dengan pernyataan yang berada didalam video tersebut.
Mantan Ketua Umum PSMS Medan ini, juga meminta kepada oknum yang memproduksi video itu untuk menujukkan bukti-bukti yang jelas terkait pencemaran nama baik sekolah SMAN 8 tersebut.
"Kami atas nama Alumni sangat keberatan dengen pernyataan yang tidak memiliki bukti dan fakta sehingga mendiskreditkan SMA Negeri 8 ini," tegasnya.